Siapa yang tidak mengenal burung walet? Burung walet atau Collocalia v fuciphaga memiliki ciri berwarna gelap, berekor panjang, serta memiliki sarang yang runcing dan juga lebar. Banyak orang yang mencari keberadaan burung walet bukan untuk diambil daging atau telurnyan, namun sarangnya. Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor bernilai ekonomi tinggi karena mempunyai manfaat bagi kesehatan.
Burung walet sebenarnya adalah burung penghuni goa. Habitat aslinya berada di sekitar pantai, di dalam goa, dan bisa juga membuat sarang di permukaan tebing. Sarang burung walet sendiri adalah air liur dari burung itu sendiri yang telah memadat dan mengering sehingga membentuk sarang. 1 kilogram sarang burung walet bisa dihargai Rp7 juta hingga Rp15 juta.
Budi Daya Burung Walet
1. Pembuatan sarang burung walet
Hal pertama harus dilakukan dalam budi daya burung walet adalah mempersiapkan tempat mereka untuk membuat sarang. Gedung tua yang tidak terpakai atau rumah khusus bisa digunakan oleh burung walet untuk membuat sarang.Prinsip untuk membuat rumah walet ataupun gedung walet, yaitu dengan memastikan tempat tersebut hanya memiliki satu pintu untuk keluar masuk udara agar sirkulasi oksigen lancar, kondisi ruangan yang dingin, lembab, serta minim pencahayaan. Usahakan untuk membuat tempat semirip mungkin dengan habitat asli mereka. Selain itu kondisi pencahayaan dibuat seminimal mungkin agar burung walet lebih mudah beradaptasi.
Untuk membuat burung walet betah dan tidak pergi mencari tempat lain adalah dengan membangun kandang dekat dengan sumber pakan alami, seperti sawah dan pinggiran aliran sungai.
2. Mengundang burung walet
Setelah habitat buatan selesai dibuat, bisa langsung mengundang burung walet agar datang ke tempat yang telah dibuat. Cara paling mudah agar burung walet cepat bersarang adalah menggunakan rekaman suara burung walet yang ditempatkan dalam rumah buatan.
3. Memberi makan dan perawatan
Apabila sudah mendapatkan burung walet yang datang ke tempat yang telah disediakan, perawatan burung walet akan cenderung lebih mudah. Hal ini karena burung walet bisa mencari makan sendiri.
Umumnya, untuk melakukan pembibitan dari telur, setelah menetas letakan di dalam rumah walet selama dua sampai tiga hari untuk menghasilkan burung yang berkualitas. Anakan burung walet diberi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein tinggi, seperti rayap, kumbang, semut, dan serangga bersayap lain.
Upayakan menjauhkan sarang burung walet dari hama yang bisa mengganggu, seperti semut, tikus, kecoa, burung hantu, dan kadal.
4. Perkembangbiakan burung walet
Burung walet bisa membangun sarangnya kapan saja asalkan syarat lingkungan telah memenuhi, seperti suhu dan kelembapan iklim yang tepat. Selain itu, pasokan makanan juga harus memenuhi supaya air liur burung walet, bahan utama pembuat sarang, melimpah dan menghasilkan sarang yang tebal dan berkualitas.
5. Memanen sarang burung walet
Burung walet akan menjadi dewasa dalam waktu empat tahun. Setelah dewasa, mereka akan berkembang biak dan membangun sarang lagi untuk menampung telur. Sarang inilah yang menjadi sasaran utama bagi peternak burung walet.
Cara memanen burung walet harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah burung walet keluar dari rumahnya. Idealnya, waktu untuk memanen sarang burung walet adalah 2 hingga 3 bulan.
Sumber:
1. Budidaya Burung Wallet
https://dlhk.bantenprov.go.id/storage/dlhk/upload/article/2021/Budidaya_Burung_Walet.pdf
2. 5 cara budidaya Sarang Burung Wallet
https://kumparan.com/seputar-hobi/5-cara-budidaya-sarang-burung-walet-yang-mudah-22IWZXZVtO6/full
3. Meraup Cuan Usaha Sarang Burung Wallet