Budi daya jamur merupakan salah satu potensi bisnis yang sangat menjanjikan jika dikembangkan di daerah yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Investasi atau modal cukup murah, sehingga tidak perlu menyiapkan modal yang besar dalam mengembangkan bisnis tersebut. Biaya produksi untuk satu siklus meliputi kubung ukuran 8 x 6 m2 dengan kapasitas 5 ribu log sekitar Rp 14,2 juta. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 20,1 juta atau keuntungan per siklus sekitar Rp 5,9 juta.
Budi daya jamur tiram merupakan salah satu bisnis yang memiliki prospek jangka panjang. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan budi daya jamur tiram adalah sumber daya manusia sebagai pelaku usaha, informasi pasar hasil produk, interaksi antar wilayah desa yang dapat dijangkau dengan mudah, dan kualitas produk.
Prospek budi daya jamur tiram menarik untuk dikembangkan karena beberapa hal, yaitu (1) Konsumsi jamur tiram di Indonesia cukup tinggi, sedangkan stock per tahunnya hanya sekitar 33 ton; (2) Jamur tiram merupakan salah satu sumber pangan yang lezat, kaya nutrisi dan juga mempunyai manfaat sebagai "obat" beberapa penyakit; dan (3) berpeluang sebagai jamur konsumsi pada taraf pasar lokal yang mencapai 100 kg/hari.
Beberapa keuntungan budi daya jamur tiram yaitu (1) memerlukan modal yang relatif kecil, bisa kurang dari 10 juta, karena biayanya bisa lebih ditekan jika tidak perlu menyewa tanah untuk membuat rumah jamur; (2) Tidak memerlukan lahan yang luas. bisa di pekarangan rumah. Tanah dengan luas 100 meter persegi dapat menampung 7500 baglog; (3) Fleksibel dan tidak mengenal musim, karena jamur tiram bisa terus dipanen di segala musim, baik musim kemarau maupun penghujan; (4) Waktu panen singkat sekitar 10 - 14 hari; dan (5) Limbah baglog punya daya jual dan bernilai ekonomis karena dapat diolah menjadi pupuk kompos atau bahan bakar kayu.
Berdasarkan analisis Usaha jamur tiram yang dilaksanakan oleh Triono Untung Piryadi, petani asal Cianjur, biaya produksi untuk satu siklus yang meliputi kubung ukuran 8 x 6 m2 dengan kapasitas 5 ribu log adalah sekitar Rp 14,2 juta sudah termasuk baglog. Panen bisa mencapai 1.750 kilogram dengan harga Rp 11.500 per kilogram. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 20,1 juta atau keuntungan per siklus sekitar Rp 5,9 juta. Untuk mendapatkan panen jamur yang stabil setiap hari paling tidak dibuat 5 kubung.
Peluang usaha budidaya dan usaha olahan jamur masih terbuka luas. Selain itu peluang permintaan pasar yang tinggi. Hal ini diharapkan dapat menarik minat para petani untuk agribisnis jamur tiram.
Sumber:
1. Budidaya jamur punya potensi ekspor tinggi, permintaan terus meningkat/ Direktorat Jenderal Hortikultura. 2020.
2. Analisa usaha jamur tiram 1500 baglog lengkap untuk pemula/Wahyu Nurwijayo. 2021.https://gdm.id/usaha-jamur-tiram/
3. Kiat budidaya jamur tiram/ Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. 2018. https://repository.pertanian.go.id/items/1d4544f3-bbf1-4f2f-80a7-128fdb92cd3f
4. The strategy of oyster mushromm cultivation development as a form of strengtening the local economy in Poncokusumo / Ayu Dwidyah Rini, dan Amaliyah. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (JEPA), 3(2), 2019: 311-324. https://doi.org/10.21776/ub.jepa.2019.003.02.8
5. Meraup rupiah dari usaha tani jamur tiram / Indra Husni.
https://hortikultura.pertanian.go.id/meraup-rupiah-dari-usaha-tani-jamur-tiram/