Anggrek merupakan tanaman yang sangat dikenal oleh semua orang. Namun banyak orang juga tidak mengetahui cara membudidayakan anggrek dengan benar. Ada berbagai macam jenis anggrek. Sebagian besar anggrek menempel pada media lain seperti arang, pecahan genting, sabut kelapa, akar pakis, potongan kulit pinus, batang tanaman atau batuan. Ada juga anggrek yang tumbuh di tanah. Menurut sistematikanya anggrek masuk dalam keluarga orchidaceae yang diperkirakan lebih dari 30.000 jenis anggrek alam dan sekitar 50.000 jenis hibrida hasil budidaya manusia. Di alam Indonesia diperkirakan ada sekitar 5.000 jenis anggrek alam.
Anggrek yang menempel pada media lain dikenal dengan istilah anggrek epifit, artinya hidup menumpang, tetapi tidak mempunyai hubungan organis dengan pohon inangnya. Jadi, anggrek golongan ini bukan parasit, melainkan hanya sekadar menumpang saja untuk menambatkan akar-akarnya. Contoh anggrek epifit yang banyak dikenal orang adalah dendrobium dan phalaenopsis.
Tanaman anggrek memerlukan lingkungan tertentu agar dapat tumbuh secara optimal sebagaimana tanaman lainnya. Kondisi yang cocok akan memberikan dukungan sehingga tanaman dapat tumbuh secara normal tanpa gangguan apa pun. Oleh karena itu, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam tentang lingkungan tempat anggrek itu tumbuh. Anggrek yang berdaun lebar seperti dendrobium, cattleya, phalaenopsis dapat diperbanyak dengan dua cara, yaitu dengan membelah rumpun batangnya dan dengan cara stek tunas berakar yang tumbuh di sekitar ujung batang. Kedua bahan perbanyakan tanaman tadi langsung ditanam di dalam pot berisi media tanam. (Dhira)
Link Terkait
https://dispertan.bantenprov.go.id/lama/read/artikel/1422/Budidaya-Anggrek-Ini-Caranya.html