Singkong (ubi kayu) sebagai salah satu bahan pangan khas Indonesia selalu diminati oleh masyarakat luas untuk dibuat berbagai hidangan baik sebagai makanan pokok atau cemilan. Permintaan yang tinggi pada ubi kayu harus diiringi dengan peningkatan produksi salah satunya peningkatan bobot ubi kayu. Pemupukan sebagai salah satu solusinya. Apa pilihan pupuk yang tepat untuk meningkatkan hasil panen dan bobot ubi kayu?
Pupuk kandang merupakan salah satu alternatif yang baik dalam mengatasi kekurangan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, mengingat pupuk kandang memiliki beberapa keunggulan. Kelebihan pupuk kandang antara lain
- merupakan bunga tanah (humus),
- merupakan sumber hara nitrogen, fosfor, dan kalium yang amat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
- banyak mengandung mikroorganisme serta dapat menaikkan daya menahan air (water holding capacity).
Dalam pembentukan umbi, tanaman ubi kayu sangat memerlukan hara P dan K yang cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk P sangat berperan dalam meningkatkan jumlah umbi, karena hara P sangat diperlukan dalam pembentukan akar tanaman.Pupuk K menyebabkan proses pembentukan karbohidrat begitu pula dengan translokasinya ke umbi akan berjalan dengan lancar pula.
Pupuk kandang sapi adalah pupuk kandang yang banyak mengandung lendir dan air. Pupuk ini terdiri dari 44% bahan padat dan 6,3% bahan cair. Komposisi unsur hara yang terkandung didalam pupuk kandang sapi yaitu 1,36% N, 0,27% P dan 0,44% K, 0,57% Ca, 0,11% Mg.
Pupuk kandang sapi yang difermentasi menggunakan EM4 menghasilkan pupuk bokashi sapi. EM4 merupakan campuran dari mikroorganisme yang menguntungkan. Hasil fermentasi bahan organik tersebut adalah berupa senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula, alkohol, asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya.
Penambahan pupuk bokashi kotoran sapi 20 ton/ha dan 250 kg NPK/ha + 150 kg urea/ha meningkatkan bobot umbi/tanaman dan produksi umbi/petak. Hal ini karena dengan penambahan pupuk bokashi kotoran sapi memberikan sumbangan bahan organik yang dapat meningkatkan kandungan N, P, K serta meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) dalam tanah. (Eni)
Link terkait :
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lppmsains/article/view/10687/10275
Jurnal LPPM Bidang Sains dan Teknologi. Volume 2 Nomor 2 Oktober 2015.