Kondisi pencemaran di kota-kota besar yang sudah sangat mengkhawatirkan memberi isyarat kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap dampak buruk akibat pencemaran (polusi). Tanpa disadari kita hidup di lingkungan yang sudah tercemar, baik di luar rumah maupun di dalam rumah. Menghadirkan tanaman hias di sekitar kita merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas hidup.
Beberapa jenis tanaman terbukti mampu menyerap polutan atau bahan kimia yang berada di sekitar lingkungan hidup kita, seperti timbal, formaldehida, benzena, xylen, dan karbon monoksida. Selain itu dapat menyediakan oksigen (O2) bagi makhluk hidup. Bagian tanaman hias seperti batang, ranting, akar, daun dan bunga dapat berfungsi sebagai penyerap polutan.
Fungsi tanaman hias secara garis besar meliputi fungsi ekologis, sosial, dan estetika. Secara ekologis keberadaan tanaman dapat menyerap karbon dioksida, menghasilkan oksigen, menciptakan iklim mikro, sebagai habitat satwa liar dan fungsi ekologi lainnya. Fungsi sosial antara lain tanaman dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit (obat herbal), untuk kepentingan upacara adat/agama, dan kegiatan budaya. Selain itu tanaman dapat menghasilkan buah, bunga, maupun daun sebagai komoditas yang bernilai ekonomi. Fungsi estetika tanaman adalah untuk meningkatkan keindahan lingkungan, baik keindahan bentuk maupun warna daun, bunga, buah maupun tajuknya.
Berikut beberapa tanaman hias yang potensial sebagai penyerap polutan.
Lili (Spathiphyllum wallisii)
Tanaman lili termasuk dalam famili Araceae. Tanaman ini dapat mengurangi racun berbahaya dalam ruangan yang dapat menyebabkan kanker. Lili mampu menyerap polutan berbahaya, mendekomposisi benzena, formaldehida, trikloroetilen, dan aseton juga alkohol di udara. Perbanyakan tanaman ini dilakukan secara generatif dengan biji dan secara vegetatif dengan pemisahan anakan. Budi daya lili di dalam pot menggunakan media tanam terdiri atas campuran humus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
Pedang-pedangan (Sanseviera trifasciata)
Tanaman ini termasuk dalam famili Agaveceae. Sanseviera mampu mendekomposisi formaldehida, benzena, dan trikloroetilen. Perbanyakan tanaman ini secara vegetatif dengan pemisahan anakan, setek daun, cacah daun, setek pucuk, dan setek rimpang. Media tanam untuk budi daya Sanseviera adalah campuran pasir, tanah, pupuk organik dan bahan organik (arang sekam, cocopeat) dengan perbandingan 2:1:1:1.
Sri Rejeki (Aglaonema modestum)
Tanaman yang termasuk famili Araceae ini merupakan pembersih udara yang sangat baik, dapat menyaring racun udara seperti benzena dan formaldehida. Perbanyakan tanaman ini dengan biji. Selain itu perbanyakan secara vegetatif dilakukan melalui anakan, pemotongan tanaman induk, setek batang, dan cangkok. Media tanam untuk budi daya tanaman ini adalah campuran cocopeat, sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1.
Palem Bambu/Palem Komodo (Chamaedorea erumpens)
Palem bambu termasuk dalam famili Arecaceae. Tanaman ini mempunyai kemampuan menyerap racun paling banyak jenisnya dan paling tinggi diantara tanaman lainnya. Selain itu sangat efektif untuk menyerap gas beracun dari asap kendaraan maupun pabrik. Memiliki kemampuan menyerap trikloroetilen, benzena, formaldehid, xylen dan amonia dalam jumlah besar. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan pemisahan anakan. Media tanam berupa tanah kebun, pasir, dan humus atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Puring (Codiaeum variegatum)
Tanaman puring termasuk dalam famili Euphorbiaceae. Mampu menyerap gas beracun dengan berbagai kapasitas rendah hingga sedang. Puring merupakan tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap unsur plumbum (Pb/timah hitam/timbal) yang berasal dani buangan kendaraan bermotor yang bertebaran di udara terbuka. Perbanyakan tanaman ini secara generatif dengan dengan biji, sedangkan secara vegetatif dengan cangkok, setek, okulasi dan sambung pucuk. Media tanam terdiri dari campuran tanah atau pasir, pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 1:1:1. (HS’23)
Sumber
Informasi teknis budi daya tanaman pot dan lanskap. Seri Tanaman Hias Potensial Penyerap Polutan/Direktorat Buah dan Florikultura. Jakarta: Direktorat Buah dan Florikultura, 2018.
https://repository.pertanian.go.id/items/7729a78e-86a2-402e-b516-5307285a486e