Kebutuhan gandum di Indonesia terus meningkat seiring dengan berkembangnya industri makanan. Sementara itu, budi daya komoditas pangan subtropik ini tidak berkembang di dalam negeri meskipun sudah tersedia beberapa varietas gandum. Karena itu, pemerintah tetap mengimpor komoditas pangan ini untuk memenuhi semua kebutuhan dengan volume yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai lembaga penelitian dan rujukan pengembangan inovasi pertanian, Badan Litbang Pertanian terus berupaya meneliti dan mengkaji pengembangan tanaman gandum diIndonesia.
Pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian telah melepas dua varietas unggul baru gandum yang diberi nama GURI-1 dan GURI-2, potensi hasil 7,4 t dan 7,2 t/ha, adaptif di dataran tinggi > 1.000 m dpl. Dilepasnya varietas unggul baru gandum ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi upaya pengembangan komoditas pangan impor ini di Indonesia. Dari segi hasil, varietas GURI-1 dan GURI-2 lebih baik dibandingkan dengan empat varietas gandum yang dilepas sebelumnya yang hanya mampu berproduksi 2-3 t/ha.
Dalam gelar teknologi Pekan Nasional Petani Nelayan pada 7-12 Juni 2014 di Malang, Jawa Timur, kedua varietas unggul gandum tersebut turut dipromosikan di lapangan dan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Badan Litbang Pertanian juga telah menguji sejumlah galur harapan gandum di dataran tinggi, beberapa di antaranya mampu berproduksi 7-9 t/ha. Semuanya ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian --> Vol.36 No.6 Th. 2014. Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka.