Siapa bilang perpustakaan tidak bisa berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani? Bisa kok, melalui kegiatan inklusi sosial. Seperti yang dilakukan oleh Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) berkolaborasi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul dengan menggelar kegiatan bernama Teras Tani pada 4 September 2024.
Kali ini, TERAS TANI#5 atau Literasi Pertanian seri-5 mengangkat tema “Sinergi Perpustakaan untuk Pertanian: Perpustakaan inklusi sosial tingkatkan kesejahteraan masyarakat tani".
Kegiatan yang dilakukan melalui zoom meeting ini dibuka oleh Kisworo, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunungkidul. Dalam sambutannya, Kisworo mengapresiasi kegiatan Teras Tani dan berharap kegiatan ini terus berlangsung. Hadir sebagai peserta para pustakawan, penyuluh, serta masyarakat umum.
Kepala PUSTAKA, Muchlis, yang juga hadir memaparkan keterkaitan literasi dengan kesejahteraan. Proses bisnis literasi pertanian berbasis perpustakaan dijelaskan mulai dari pengadaan koleksi, kemas ulang, dan layanan melalui berbagai media dan channel lain, serta advokasi. Penciptaan pengetahuan dari tacit dan explicit knowledge juga dipaparkan mekanismenya. Muchlis juga memaparkan kegiatan Pertanian press yang dikelola Pustaka.
Pada kegiatan ini, Heri Susanto, Wakil Bupati Gunungkidul, berkesempatan memaparkan profil Kabupaten Gunungkidul, khususnya bidang pertanian. Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk bidang pertanian telah dilakukan di Kabupaten Gunungkidul terkait peningkatan layanan informasi, pelibatan masyarakat dan advokasi. Layanan inklusi sosial pertanian yang telah dilakukan di antaranya pelatihan pascapanen pertanian, pembuatan pupuk organik, dan pelatihan hidroponik. Heri memberikan contoh success story Lumbung Mataram dengan konsep kalurahan mandiri pangan dan perekonomian masyarakat. Lumbung ini dikelola Gapoktan berfungsi sebagai wahana edukasi dan wisata menjadi desa prima dan preneur.
Dalam acara ini, disiarkan juga secara langsung kegiatan perpustakaan dan pemanfaatan lahan di Desa Gunungputri, kabupaten Bogor. Daman Huri, pembina Perpustakaan Desa Gunungputri, menjelaskan bagaimana sinergi antara perpustakaan desa dengan kegiatan pertanian. Meskipun lahan sempit, Daman Huri tetap mengupayakan warga untuk bercocok tanam. Sedangkan Fadli, kepala perpustakaan Gunungputri menjelaskan secara rinci kegiatan perpustakaan desa yang mendukung literasi pertanian.
Ifan Muttaqin, yang didapuk menjadi moderator juga memandu peserta untuk berdiskusi. Peserta banyak bertanya tentang program perpustakaan yang terkait dengan pertanian, literasi petani, dan sinergi antar instansi dalam memajukan literasi pertanian. (JA/edit TP)