Hari Rabu, 30 Maret 2022 bertempat di Hotel Savero Depok, Pusat Perpustakan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menyelenggarakan Workshop Smart Library dan Literasi Informasi. Tema workshop kali ini, yaitu “Smart Library Tingkatkan Kinerja dan Inovasi”. Peserta workshop sebanyak 38 orang yang merupakan pejabat fungsional lingkup Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian ( BPPSDMP) dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan).
Kepala PUSTAKA, Gunawan, S.P., M.Si. dalam arahannya menyatakan “Perpustakaan di Kementan harus bersiap menuju smart library untuk memberikan layanan yang lebih. Pengembangan smart library perlu memerhatikan hardware, software, data, maupun dokumen standard operasional prosedur (SOP),” “Dan yang paling penting adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, baik sebagai pengelola ataupun pemustaka dalam menerapkan sistem smart library.” lanjutnya.
Gunawan mengungkapkan, sejalan dengan dinamika perubahan organisasi, PUSTAKA melakukan pergeseran fokus, baik dari sisi target pengguna layanan maupun dari sisi kegiatan pembinaan perpustakaan dan pustakawan. PUSTAKA sebagai salah satu unit kerja Kementan, dalam siklus penelitian, pengkajian, pengembangan, dan penerapan (litkajibangrap) mempunyai peran dalam pengelolaan perpustakaan, pengelola publikasi, literasi informasi sekaligus berperan dalam umpan baliknya. Proses litkajibangrap ada empat layer peran, yaitu layer pertama Badan Litbang Pertanian sebagai penghasil inovasi teknologi pertanian, kedua PUSTAKA sebagai mengemas dan menyebarkan informasi teknologi pertanian, layer ketiga Pusat Pelatihan Pertanian memanfaatkan inovasi sebagai bahan pelatihan, sedangkan layer keempat yaitu Pusat penyuluhan pertanian menyampaikan informasi dan inovasi pertanian ke pengguna akhir. Untuk mendukung kegiatan penyebaran informasi, PUSTAKA juga mengembangkan perpustakaan khusus berbasis inklusi sosial (PKBIS) untuk mempercepat informasi sampai ke masyarakat. PKBIS bertujuan meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan petani secara luas. Literasi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan di lokasi yang sifatnya tepat guna.
BPPSDMP dan Ditjen PKH sebagai perpustakaan simpul untuk pengembangan smart library di Kementan. Acara ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pemustaka di lingkungan BPPSDMP dan Ditjen PKH terhadap keberadaan perpustakaan di lingkungannya. Selain itu, diharapkan para pemustaka nantinya aktif dalam menyumbangkan karyanya sebagai konten dalam database perpustakaan di setiap UK/UPTnya.
Pada kesempatan yang sama, Riko Bintari Pertamasari, Koordinator Substansi Perpustakaan menjelaskan tentang peran PUSTAKA dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian. PUSTAKA menyediakan berbagai informasi pertanian yang dapat diakses secara online maupun offline. (Juznia).