Siapa yang pernah melihat buah murbei? Tanaman ini lebih terkenal sebagai penghasil buah yang manis, sedikit asam, dan menyegarkan. tanaman ini dapat tumbuh di dataran rendah hingga tinggi, mudah bertunas sehingga bisa ditanam bersamaan dengan tanaman lain, tanaman penguat teras, atau ditumpang sari. Murbei merupakan tanaman perdu dan ada juga yang berbentuk pohon tinggi apabila pertumbuhannya dibiarkan terus berlangsung. Tanaman bisa tumbuh hingga setinggi 6 meter dengan tajuk yang agak jarang dan bercabang banyak. Percabangan tanaman tegak, mendatar, dan berwarna hijau, abu-abu, atau putih kecokelatan.
Daun murbei berbentuk oval, bulat dan berlekuk, bagian tepi daun bergerigi, serta bagian ujung daunnya meruncing. Permukaan atas daun berwarna hijau atau suram dan licin, sedangkan bagian bawahnya terasa kasar. Species yang paling banyak ditanam adalah Species Morus alba (murbei putih), Morus nigra (mubei hitam), morus catayana, morus multicaulis, Morus rubra (murbey merah).
Penyebaran tanaman murbei terbilang sudah sangat luas. Tanaman ini bisa tumbuh di daerah subtropis yang memiliki suhu udara lebih rendah dari 0°C ataupun di daerah tropis yang memiliki suhu udara relatif lebih tinggi. Di daerah tropis, tanaman ini bisa tumbuh sepanjang tahun karena tidak mengalami masa istirahat. Dengan begitu, peternak dapat memanen pakan ini sepanjang tahun tanpa perlu khawatir dengan musim.
Tanaman murbei dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia, bahkan hijauan yang disukai oleh ternak ruminansia, seperti kambing, domba, kerbau, dan sapi. Selain itu tanaman murbei dapat menjadi feed suplement untuk ternak ayam. Peternak biasanya memotong tanaman murbei dan membawanya ke kandang sebagai pakan. Dengan begitu, jumlah pakan yang diberikan pada ternak dapat lebih terkontrol, meski peternak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu untuk mengumpulkan daun murbei.
Kelebihan dari tanaman murbei adalah kandungan protein dan mineral yang tinggi. Tanaman tidak tahan terhadap pemotongan yang pendek sehingga tanaman perlu dipotong sekitar 1—1,5 m dari permukaan tanah. Tanaman sudah bisa dipanen sebagai pakan ternak setelah berumur 210 hari setelah tanam. Pemotongan selanjutnya sudah bisa dilakukan setelah 60—70 hari kemudian.
Hijauan murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dalam kemampuannya mensuplai fermentable energi dan protein sehingga dapat meningkatkan kecernaan pakan dasar berkualitas rendah yang berasal dari limbah pertanian. Hijauan murbei dapat menggantikan bahan pakan konsentrat yang umumnya mahal harganya. Suplementasi hijauan murbei pada pakan domba maupun kambing dapat meningkatkan kenaikan bobot badan harian domba maupun meningkatkan produksi susu kambing.
Dalam sebuah penelitian YULISTIANI menuliskan bahwa komposisi kimia tanaman murbei baik batang, daun maupun tanaman keseluruhan sangat bervariasi. Bagian daun mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan batangnya terutama edible batang. Dalam penelitian lainnya mengungkap bahwa kandungan nutrient daun murbei meliputi 22-23% PK, 8-10% total gula, 12-18% mineral, 35% ADF, 45,6% NDF, 10-40% hemiselulosa, 21,8% selulosa (Datta et al, 2002).