Menanam krisan dalam pot? Wah pasti cantik ya, apalagi disimpan di halaman rumah. Krisan pot merupakan tanaman pot yang banyak diminati konsumen. Budidaya krisan pot harus menggunakan perlakuan zat pengatur tumbuh paclobutrazol atau alar dengan tujuan untuk mengatur tinggi tanaman agar sesuai dengan kriteria tanaman pot.
Kriteria krisan pot ialah tanaman berpenampilan kompak, pendek dan rimbun yang serasi dengan wadahnya (pot), krisan pot yang memang jenis krisan yang pendek. Budidaya krisan pot yang menggunakan jenis krisan tipe pot yang memang sudah pendek bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan perlakuan zat pengatur tumbuh paclobutrazol atau alar. Penggunaan zat pengatur tumbuh paclobutrazol atau alar dapat dilakukan dengan tujuan untuk keserempakan bunga dan menghasilkan warna daun yang lebih gelap (hijau tua).
Krisan tipe gardenmum merupakan jenis krisan yang pendek dengan produksi cabang yang banyak. Budidaya krisan pot tipe garden mum dilakukan seperti pada krisan pot jenis krisan yang pendek.
Persiapan Tanaman Induk
Pemeliharaan tanaman induk sumber benih untuk krisan pot sama dengan pada krisan potong. Pengolahan lahan dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam ± 30 cm, buat bedengan berukuran 100 – 120 cm dan tinggi 20 – 30 cm. lakukan pemberian pupuk kandang dengan dosis 30 ton/ha dan humus bambu 10 ton/ha.
Pemberian pupuk dasar berupa urea 200 kg/ha, KCl 350 kg/ha dan SP 36 300 kg/ha, kemudian bedengan ditutup dengan plastik kedap udara selama 2-3 minggu. Penanaman tanaman induk dilakukan dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm (25 tanaman/m2 ).
Pemupukan lanjutan diberikan satu kali sebulan berupa urea 15 g dan KNO3 25 g untuk setiap m2 . Pupuk cair dengan N tinggi diberikan seminggu sekali dengan dosis 2g/l. Pemberian penyinaran tambahan dilakukan selama 4 jam mulai pukul 10.00 – 02.00. Panen setek pucuk untuk benih diambil dari tunas aksilar yang telah mempunyai 6-7 daun sempurna. Setek pucuk dipotong diatas daun ke-4 dari pangkal batang dan setek mempunyai 2-3 daun sempurna. Benih dengan mutu yang bagus merupakan benih yang sehat, bebas hama penyakit, tidak mengalami gangguan fisiologis dan mempunyai daya tumbuh yang tinggi.
Persiapan Benih
Benih krisan Setek pucuk krisan sepanjang ± 7 cm. Lakukan perompesan pada setek hingga tersisa 2-3 daun dewasa. Celupkan pangkal batang setek pada larutan ZPT pengakaran (Rootone F, Root up). Akarkan pada media pengakaran (sekam bakar, sekam bakar+humus bambu halus). Selama pengakaran setek diberi perlakuan hari panjang. Selama periode pengakaran dijaga kelembaban lingkungan.
Media tanam krisan pot Media tanam harus gembur, memiliki aerasi yang baik, dan mampu menahan air. Terdapat berbagai macam pilihan media tanam, yaitu : gambut + serbuk sabut kelapa + sekam bakar = 1:1:1, sekam bakar + humus bambu halus + pupuk kandang = 1:1:1, sekam bakar + humus bambu halus + kompos + tanah = 1:1:1:1, sekam bakar + gambut = 2:1, dll. Pertimbangan pemilihan media antara lain adalah ringan, mudah didapat, dan harga terjangkau.
Penanaman
Penanaman krisan pot Krisan pot yang umum dijual di pasaran biasanya ditanam dengan menggunakan pot plastik berukuran diameter 15 cm atau 17 cm. Untuk pot diameter 15 cm ditanam 5 – 6 setek krisan. Formasi tanam adalah 1 + 4 (1 setek ditanam di tengah, 4 setek di pinggir), jika lebih dari 5 setek formasi tetap 1 setek di tengah pot dan yang lain di pinggir pot
Pinching
Pinching adalah membuang titik tumbuh terminal dengan tujuan untuk merangsang tumbuhnya tunas lateral. Pinching dilakukan sekitar 5-10 hari setelah tanam. Pinching dilakukan dengan memotong titik tumbuh terminal tanaman dan menyisakan 4-5 daun dibawahnya.
Pemberian Sinar Matahari
Pemberian hari panjang dihentikan, umumya sekitar 7 – 14 hari setelah tanam di pot. Pemberian hari panjang dilakukan dengan penyinaran selama 4 jam (atau bisa lebih) setiap malam dengan menggunakan lampu essensial 18 watt atau lampu pijar 100 watt.
Penyiraman, Pemupukan dan Pengendalian HPT Penyiraman
Lakukan dengan sistem perendaman, drip atau overhead. Pada fase vegetatif tanaman diberikan pupuk dengan N tinggi (Growmore 32- 10-10, Rosasol, Bioleaf), pada saat fase generatif tanaman diberikan pupuk P dan K tinggi. Pengendalian hama dan penyakit dilakukan sesuai kondisi tanaman, untuk pencegahan dilakukan seminggu sekali.
Disbunding
Disbudding Berdasarkan jumlah bunga dalam satu tunas/cabang. Pada krisan pot dengan tipe standar, dalam satu tunas/cabang akan dipelihara satu bunga yaitu bunga terminal. Maka dilakukan disbudding atau pembuangan kuncup-kuncup bunga lateral.
Pada krisan pot dengan tipe spray, dalam satu tunas/cabang akan dipelihara 3-6 bunga. Maka dilakukan disbudding atau pembuangan kuncup bunga terminal dan kuncup-kuncup bunga lateral yang terletak di bawah.
Panen
Krisan pot dengan tipe bunga spray dapat dipanen pada saat bunga telah mekar 60-70%. Pada krisan pot dengan tipe bunga standar panen dilakukan saat bunga telah mekar. Pengemasan krisan pot dapat dilakukan dengan menggunakan plastik transparan ataupun kertas.
Pemberian ZPT pertama dapat dilakukan sekitar 1 minggu setelah memasuki hari pendek dengan dosis 1 cc/l atau 1g/. Jika pucuk 8 tanaman telah memperlihatkan warna hijau tua pemberian ZPT dihentikan.
Link terkait
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12177