Tanam Durian di Luar Musim (Seri 1)
Durian merupakan buah unik yang memiliki cita ras yang khas, aromanya yang memikat membuat para pecintanya rela menguras kocek puluhan bahkan ratusan ribu. Namun sayangnya para pecinta durian hanya dapat menikmati buah ini pada bulan tertentu kala musim durian, Balitbangtan melalui Balitbu Tropika mencoba mengenalkan teknologi pembuahan di luar musim. Beberapa teknologi pembuahan diluar musim yang dapat dilakukan diantaranya adalah
A. Stressing air
Durian memerlukan periode kering antara 2-8 minggu (bergantung pada karakter genetik tanaman) untuk inisiasi
Tanaman yang responsif ditandai dengan seringnya muncul bunga bahkan tumpang tindih dengan masa pembesaran buah. Secara alamiah, mekanisme stressing ini dapat terjadi ketika kemarau. Selama periode waktu tertentu tidak ada hujan sehingga pasokan air tanah jadi berkurang dan tanaman mengalami stress. Setelah ada hujan kembali maka tanaman akan muncul bunga.
Aplikasi ini merupakan upaya meloloskan air hujan segera keluar area kebun dengan membuat parit-parit yang cukup dalam, memberikan pasir pada area perakaran dan menyungkup pohon atau menutup area perakaran dengan plastik. Dengan cara ini air hujan tidak sempat membasahi area perakaran, sehingga walaupun ada hujan tanah tetap kering.
B. Penggunaan zat pengatur tumbuh
Cara lain untuk mempengaruhi metabolisme dalam tanaman agar terpacu pada pertumbuhan generatif adalah dengan menggunakan hormon yang memacu pembungaan, misalnya menggunakan paklobutrazol yang merupakan zat penghambat tumbuh (growth retardant) berperan dalam menghambat biosintesis giberelin sehingga menurunkan pertumbuhan vegetatif tanaman dan sebaliknya merangsang terjadinya pembungaan. Untuk meningkatkan keberhasilan off-season, biasa juga dilakukan kombinasi stressing dengan perlakuan kimiawi menggunakan paklobutrazol.
C. Memperpanjang Masa Panen
Mekanisme alamiah yang dapat digunakan untuk mengatur agar rentang panen buah terjadi lebih lama, dengan memperpanjang masa panen. Ada beberapa car yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :
Menanam berbagai tipe rentang pemasakan buah dalam satu lokasi
Buah durian dalam satu pohon akan masak dan jatuh beriringan selama 3-4 minggu. Namun berbeda jenis atau varietas durian memiliki rentang waktu dari masa berbunga sampai masak yang berbeda juga, sejak merancang kebun sudah ditetapkan beberapa varietas yang memiliki tipe pemasakan yang berbeda. Bila keempat tipe pemasakan buah ini ditanam dalam satu kebun, maka kita akan panen durian lebih panjang daripada yang hanya menanam satu varietas; dari kondisi normal 3-4 minggu bisa diperpanjang sampai 7-8 minggu. Durian-durian berukuran kecil umumnya memiliki waktu pemasakan yang pendek, sedangkan durian-durian yang berukuran besar waktu pemasakannya lebih lama.
Menanam durian di lokasi-lokasi zona agroekosistem yang berbeda
Indonesia memiliki zona agrosistem yang beragam menyebabkan masa panen yang panjang sekitar 8-9 bulan setiap tahunnya dari bulan Juli sampai maret. Bahkan dengan beberapa lokasi berpotensi untuk menghasilkan buah pada 3-4 bulan sisanya dapat ditemui durian sepanjang tahun. Daerah-daerah kepulauan umumnya dapat menghasilkan buah di musim-musim diluar puncak panen secara nasional karena perbedaan tipe iklim, seperti di Sebatik Kab. Nunukan, Kepulauan Riau, dan beberapa daerah seperti Flores, dan Papua. Menanam durian di lokasi yang berbeda akan memberikan masa penen yang berbeda.
Di Thailand, produksi durian terbagi ke dalam tiga zona yang menyebabkan masa panen terjadi sepanjang 5-6 bulan. Bulan April-Juni terjadi panen di wilayah timur, wilayah utara panen bulan Juni-Juli, dan wilayah selatan panen bulan Juli sampai September.
Pembuahan Menggunakan ZPT Ala Petani Thailand
Thailand sebagai negara yang terdahulu dalam agribisnis durian telah memunculkan banyak pekebun yang berpengalaman dalam membuahkan durian. Aplikasi teknologi dari salah satu pekebun yang telah berhasil melaksanakan pembuahan durian diluar musim (Santoso 2015) adalah sbb.
- Tahap persiapan sebelum pelaksanaan pembuahan off-season diupayakan tanaman dalam kondisi prima dengan mencukupi hara. Kemudian dilakukan pemupukan menggunakan NPK 15:15:15 atau 16:16:16 sebanyak 2-4 kg per pohon berumur 10 tahun. Alternatif lainnya, yaitu mengkombinasikan NPK 12:6:6 dan 19:9:19 masing-masing setengah bagian dan diberikan sebanyak 4 kg per pohon. Aplikasi pupuk ini dilaksanakan pada bulan Juni atau Juli.
- Tahap aplikasi ZPT, dilaksanakan pada bulan Agustus menggunakan paklobutrazol dosis 25% v/v dengan cara disemprotkan merata pada seluruh permukaan daun. Pelaksanaan penyemprotan dilaksanakan saat hari tidak ada hujan. Bila setelah penyemprotan ada hujan maka dilakukan penyemprotan ulang dengan setengah dosis. Aplikasi paklobutrazol pada bulan Agustus dengan pertimbangan 4 bulan setelahnya, yaitu bulan Desember akan terjadi pembungan dan pada pertengahan atau akhir bulan Maret mulai panen.
- Tahap ketiga, yaitu pemupukan untuk mempersiapkan nutrisi pembungaan, penjarangan dan pengendalian OPT. Pemupukan menggunakan NPK 8:8:24 sebanyak 2-4 kg yang dilaksanakan pada bulan Oktober. Dengan pemupukan ini diharapkan bunga mulai muncul pada bulan November dan mekar pada bulan Desember. Setelah bunga muncul banyak, dilakukan penjarangan sekitar 20-50% jumlah bunga, setelah itu dilakukan penyemprotan fungisida. Pada saat bunga mekar dilakukan penyemprotan akarisida untuk menghindari serangan kutu pada bakal buah.
- Tahap keempat adalah pemupukan untuk pengisian buah dan pengairan. Satu bulan setelah bunga mekar dilakukan pemupukan menggunakan NPK 12:12:17 atau 13:13:21 sebanyak 4-5 kg per pohon. Alternatif pemupukan menggunakan NPKZn 7:13:34:12.5 Pada saat pembentukan buah ini suplai air harus diperhatikan. Tanaman berumur 10 tahun dengan diameter tajuk sekitar 8-9 meter membutuhkan air sebanyak lebih kurang 200 liter per pohon per hari. Bila buah sudah sebesar bola takraw pengairan mulai dikurangi sampai saat panen buah. (Sumber Balitbu Tropika)