Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menyelenggarakan Temu Teknis Pengelolaan Jurnal Lingkup Balitbangtan pada tanggal 23-25 Maret 2022 di Hotel Arkenso Park View-Semarang. Temu teknis kali ini berbeda dengan temu teknis sebelumnya karena saat ini sedang berjalan transformasi kelembagaan Kementerian dan Lembaga.Transformasi Kelembagaan membuat pengelolaan jurnal dalam kondisi ketidakpastian. Melalui temu teknis diharapkan ada gambaran pengelolaan jurnal pasca transformasi kelembagaan Kementerian/Lembaga (K/L).
Pada temu teknis ini, Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Gunawan S.P., M.Si. berkesempatan menjadi keynote speech dengan materi berjudul “Strategi PUSTAKA dalam Pengelolaan Jurnal Lingkup Kementerian Pertanian Pascatransformasi Kelembagaan K/L”. Gunawan menyampaikan bahwa fungsi dari jurnal ilmiah, yaitu sebagai sarana komunikasi akademik antar peneliti atau antar ilmuwan, penyebaran informasi hasil-hasil penelitian, dan pengembangan budaya akademik. Sedangkan fungsi jurnal di Balitbangtan, yaitu sebagai media komunikasi penelitian dan pengembangan serta salah satu siklus penelitian, pengkajian, pengembangan, dan penerapan (litkajibangrap).
PUSTAKA sebagai salah satu unit kerja Kementerian Pertanian dalam siklus litkajibangrap mempunyai peran, yaitu pengelolaan perpustakaan, pengelola jurnal, warta, serta buletin, pengelola buku, prosiding, buklet, dan publikasi lain. PUSTAKA juga berperan umpan balik litkajibangrap.
Dalam proses litkajibangrap ada empat layer peran, yaitu layer pertama Badan Litbang Pertanian sebagai penghasil inovasi teknologi pertanian, kedua PUSTAKA sebagai mengemas dan menyebarkan informasi teknologi pertanian, layer ketiga Pusat Pelatihan Pertanian memanfaatkan inovasi sebagai bahan pelatihan, sedangkan layer keempat yaitu Pusat penyuluhan pertanian menyampakaikan informasi dan inovasi pertanian kepengguna akhir
Menyikapi transformasi kelembagaan K/L, PUSTAKA memitigasi melalui empat aspek dalam pengelolaan publikasi, yaitu sistem pengelolaan, pengelolaan konten, pengelolaan DOI, dan akreditasi. Gunawan berpesan bahwa dengan adanya transformasi ini pengelolaan jurnal harus tetap dilanjutkan dengan berbagai kemungkinan yang ada. Sedangkan PUSTAKA tetap pada posisi layer kedua. (Henriyadi dan Slamet).