Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) termasuk tanaman perdu, berasal dari Paraguay, Amerika Selatan. Oleh penduduk asli negara tersebut, tanaman ini telah digunakan sebagai pemanis minuman teh dan obat-obatan sejak ratusan tahun yang lalu. Daun stevia mengandung belasan senyawa steviosida. Dua di antaranya yang penting ialah steviosida dan rebaudiosida A (reb A) yang mempunyai tingkat kemanisan paling tinggi. Dalam beberapa decade terakhir, kesadaran masyarakat akan kesehatan dan kelestarian lingkungan makin meningkat sehingga mendorong penggunaan produk-produk alami.
Daun stevia mengandung steviosida yang mempunyai tingkat kemanisan 200-300 kali lebih tinggi dari sukrosa. Steviosida bersifat alami, tanpa kalori, dan memiliki indeks glikemik sangat rendah sehingga dapat menggandakan pemanis sintetis dan sesuai bagi penderita diabetes dan obesitas. Pengembangan stevia juga dapat membantu program swasembada gula, di samping menyediakan pemanis alami yang sehat. Tanaman stevia dapat tumbuh dengan baik di Indonesia pada dataran tinggi, >800 m dpl, dengan curah hujan 1.500-3.000 mm/tahun, suhu udara 20-25C, kelembapan 60-90%, dan periode penyinaran matahari sekitar 12 jam.
Oleh karena itu, di wilayah subtropik pada musim panas, tanaman stevia akan tumbuh tanpa membentuk bunga, sebaliknya pada musim dingin tanaman akan cepat berbunga. Hal ini penting mengingat bagian yang dipanen adalah daunnya. Di Indonesia, stevia sangat prospektif dikembangkan di wilayah dataran tinggi. Pada medio 1980 sampai awal 1990, stevia pernah berkembang dengan baik di daerah Bogor, Cianjur, Sukabumi, dan Garut. Pada saat itu, Balai Penelitian Perkebunan (BPP) Bogor menghasilkan beberapa klon stevia serta teknologi produksi dan pengolahannya.
Penggunaan gula stevia diperkirakan akan meningkat tajam di masa depan sejalan dengan makin banyaknya jumlah penyandang diabetes dan obesitas, serta meningkatnya minat masyarakat akan produk alami. Pengembangan stevia diharapkan dapat menambah pasokan gula nasional guna membantu program swasembada gula, selain menyediakan pemanis alami yang sehat. Informasi ini merupakan salah-satu artikel yang tercantum dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian >>Vol.37 No.1 Th. 2015