Jagung ungu atau dikenal dengan nama maiz morado dalam bahasan Spanyol adalah salah satu jenis varietas jagung yang masih belum populer di Indonesia. Jagung ungu banyak dikembangkan di Amerika Selatan khususnya di pegunungan Andes. Biji jagung yang berwarna ungu telah dimanfaatkan oleh penduduk lokal sebagai bahan pewarna serta minuman. Warna ungu yang terdapat pada jagung ungu disebabkan oleh tingginya kandungan antosianin, yaitu salah satu antioksidan kuat yang berguna dalam membantu melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Kementerian Pertanian melalui Balai Penelitian Serealia telah menghasilkan varietas Srikandi Ungu 1 dengan dengan keunggulan berumur sedang, dapat dipanen 87 HST (hari setelah tanam). Jagung ini mengandung antioksidan 390% lebih banyak dari jagung biasa sehingga berkhasiat mencegah terjadinya aterosklerosis dan penyumbatan pembuluh darah.
Kandungan antosianin dalam jagung ini cukup tinggi, khususnya jenis Chrysanthemin (cyanidan 3-O.glucoside) dan pelargonidin (3-O-B-D-Glucoside). Antosianin mampu mencegah obesitas dan diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak, mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh
Lionk Terkait
https://www.litbang.pertanian.go.id/info-teknologi/3952/
https://www.litbang.pertanian.go.id/varietas/1355/
Bioplastik Ramah Lingkungan Dari Pati Singkong
Pertumbuhan industri dan jumlah penduduk menuntut penggunaan plastik yang sulit ditiadakan.Padahal, dampaknya tidak baik terhadap daya dukung lingkungan hidup. Melihat hal ini Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen Pertanian) mengeluarkan inovasi bioplastik dari nano selulosa pati yang jauh lebih ramah lingkungan
Industri lokal juga sudah ada beberapa yang memproduksi bioplastik dari bahan pati singkong. Namun yang menjadi tantangannya adalah ketahanan terhadap panas kurang, tingkat kekuatan mekanisnya kurang, dan sangat sensitif terhadap air. Karena itu, banyak peneliti dan juga produsen bioplastik mencari solusi untuk mengatasi hal ini.
Untuk mangatasi hal tersebut, perlu dikompositkan dengan bahan tambahan lain seperti serat dan bahan biokomposit lainnya untuk memperbaiki serta meningkatkan sifat mekanis dan juga fisiknya. Salah satu cara untuk meningkatkan kekuatan bioplastik adalah dengan menambahkan serat selulosa sebagai bahan komposit.
Kelebihan kemasan bioplastik ini adalah mudah terurai di tanah dan kembali menjadi struktur hara tanah dalam waktu singkat. Hasil riset BB Pascapanen Pertanian menunjukkan serat selulosa dengan tingkat kristalinitas tinggi dan dalam bentuk partikel nano atau satu per semilyar meter terbukti lebih efektif untuk meningkatkan kekuatan mekanis bioplastik dan lebih kompatibel pada proses pembuatan adonan pelet plastik sehingga bioplastik yang dihasilkan lebih homogen.Termasuk juga meningkatkan kekuatan mekanis bioplastik, memperbaiki ketahanan terhadap panas dan mengurangi sensitivitas terhadap air serta sifat barrier terhadap oksigen meningkat. Hasil teknologi canggih yang dimiliki BB Pascapanen Pertanian ini menjawab solusi teknologi yang berbasis ramah lingkungan.
Link Terkait
Sumber : http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/id/NW/20220119091759/0.html