Sphagnum adalah salah satu di antara 151 genus dan 350 spesies lumut. Anggota genus ini dapat menahan sejumlah besar air di dalam sel. Meskipun dapat menyerap banyak air, sphagnum tidak becek. Air disimpan di dalam sel mati terutama pada daunnya. Air dipegang erat, meskipun kena angin ataupun panas matahari. Sphagnum tidak mudah busuk karena mengandung senyawa fenol pada dinding sel.
Sphagnum mengandung zat antikuman sehingga dapat mencegah pertumbuhan mikroba dan jamur. Sphagnum juga mengandung mineral-mineral penting untuk pertumbuhan tanaman. Kandungan unsur-unsur penting dalam sphagnum yaitu N 0,86%, P 0,13%, K 0,80%, Ca 0,30%, Mg0,26%, dan Mn 0,17%. Meski diakui sebagai media tanam terbaik, sphagnum belum banyak dimanfaatkan karena beberapa. Indonesia, sphagnum hanya dapat ditemukan di daerah dataran tinggi,di atas 1.500 m dpl dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun, misalnya di Gunung Wayang, Pangalengan, Jawa Barat. Kendala ini dapat diatasi bila sphagnum dibudidayakan.
Informasi ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian ---> Vol.36 No.4 Th. 2014. Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka