Tumpang gilir merupakan cara bercocok tanam dimana satu bidang lahan ditanami dengan dua atau lebih jenis tanaman dengan pengaturan waktu panen dan tanaman berfungsi untuk meningkatkan intensitas tanam dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam atau lebih tergantung umur panen/tanaman yang diusahakan, keuntungannya adalah hasil panen lebih beragam dalam satu musim tanam, petani bisa panen 2-4 kali dalam setahun, pendapatan petani lebih besar dibanding tanam monokultur, dan irit biaya saprodi terutama biaya pengolahan lahan dan pupuk. Sebagai contoh tanaman yang bisa menggunakan sistem tumpang gilir yaitu jagung dan kacang hijau
Info terkait
http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2018/01/bt34.pdf
http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2017/07/pros16_78.pdf