Penyuluh merupakan ujung tombak terwujudnya kesejahteraan petani. Tentunya sebagai penentu keberhasilan petani yang berada di garda terdepan maka kompetensi penyuluh perlu ditingkatkan. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) bekerjasama dengan BPTP Balitbangtan Sumatera Selatan, Kementerian Pertanian menggelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Penyuluh Daerah mendukung Revolusi Industri 4.0 pada 21-22 November 2019 di SMKPP Sembawa dan BPTP Balitbangtan Sumsel. Materi yang disuguhkan dalam kegiatan tersebut adalah materi yang berkaitan dengan pengisian DUPAK online dan literasi informasi pertanian utamanya strategi cerdas akses informasi berbasis teknologi informasi.
Acara tersebut dihadiri oleh 185 orang, terdiri atas penyuluh dari BPTP Balitbangtan Sumsel, Dinas Pertanian dan Hortikultura beserta perwakilan penyuluh dari 17 kab/kota se-Provinsi Sumatera Selatan, peneliti, pustakawan dan siswa SMK. Acara tersebut dibuka resmi oleh Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang mengutarakan bahwa untuk memuwujudkan penyuluh pertanian yang tangguh dan handal perlu meningkatkan kemampuan dan profesionalisme. Menurutnya penyuluh merupakan garda terdepan pembangunan pertanian untuk menjadikan pertanian maju, modern dan mandiri. Selanjutnya Retno juga mengungkapkan bahwa revolusi industri 4.0 mengharuskan penyuluh untuk meningkatkan kapabilitasnya dalam pemanfaatan teknologi secara cerdas untuk sarana akses informasi input dan teknologi hulu hilir hingga pemasaran pertanian sehingga selanjutnya dapat diterapkan oleh petani binaannya.” Peningkatan kapasitas penyuluh daerah ini diharapkan dapat berkontribusi nyata pada peningkatan kesejahteraan petani yang didampingi.” Ujarnya.
Pada kegiatan tersebut Retno juga memberikan materi yang berjudul “Strategi Peningkatan Kapasitas Agrosociopreneur dalam Literasi Informasi bagi Petani di Era Revolusi Industri 4.0”. Dalam diskusi langsungnya dengan para penyuluh ia mengupas permasalahan utama pertanian yaitu pemasaran yang dianggap belum berpihak kepada petani. “ Literasi informasi terkait pasar/market intelligent, teknologi peningkatan nilai tambah produk pertanian dan penguatan kelembagaan ekonomi pertanian didukung para stakeholders harus ditingkatkan.” imbuhnya.
Sementara itu kepala BPTP Sumatera Selatan, Atekan yang turut hadir pada saat itu juga menjelaskan bahwa penyuluh, peneliti dan stakeholders di daerah tidak dapat dipisahkan satu dan yang lainnya. Bimtek yang terus dilakukan diharapkan mampu meningkatkan kapasitas penyuluh dalam meningkatkan akses dan pemahaman terhadap teknologi khususnya bidang pertanian. Atekan berharap kemampuan penyuluh dalam memberi materi kepada petani dapat lebih bermanfaat sehingga petani semangat dalam melakukan usaha tani. Selanjutnya Atekan menuturkan bahwa tantangan yang dihadapi saat ini adalah sebagian besar penyuluh berusia di atas 40 tahun maka diharapkan bimtek seperti ini dapat meningkatkan kapasitas penyuluh.
Selanjutnya Riko Bintari Pertamasari selaku Kepala Bidang Perpustakaan menyampaiikan “Profil dan Rencana Pengembangan Layanan PUSTAKA ke depan”. Riko nyatakan bahwa ke depan, PUSTAKA telah menetapkan kebijakan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Salah satunya dangan gerakan aksi Pustaka on the Spot, Library as a second home, dan literasi untuk semua.
Kemudian acara dilanjutkan dengan pemaparan materi dan praktek, yang dipandu oleh dua Pustakawan, yaitu: Bambang Winarko dan Herwan Junaidi. Dalam sesi tersebut, para peserta melakukan praktek strategi cerdas akses informasi melalui berbagai sumber berbasis teknologi informasi.