Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispussip) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan Webinar bertajuk TERAS TANI (Literasi Pertanian) pada hari Senin 12 Februari 2024. Webinar ini mengangkat tema “ Mewujudkan Masyarakat Gunungkidul yang Literat melalui Literasi Pertanian dalam Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.” Webinar ini merupakan awal kerja sama antara Dispussip Kabupaten Gunungkidul dengan PUSTAKA.
Ketua Kelompok Literasi Pertanian PUSTAKA, Ifan Mutaqien dalam pengantar acara menyebutkan bahwa ia sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan inklusi sosial merupakan layanan literasi yang dilakukan oleh perpustakaan untuk memperluas layanan kepada petani dan masyarakat umum. Literasi pertanian banyak menyentuh penyuluh dan petani. Ifan berharap semoga ke depan dapat bekerjasama dengan Gunungkidul dalam kegiatan lain.
Kepala Dispussip Kabupaten Gunungkidul, Kisworo, .S.Pd., M.Pd. yang didampingi Kepala Bidang Perpustakaan, Arif Yahya, S.STP., MAP. menyatakan jejaring dengan Kementerian Pertanian merupakan yang pertama dan menjadi paradigma baru untuk membuat ikhtiar kegiatan. Pertemuan ini sebagai awal untuk membuat format dan bentuk literasi pertanian yang dapat menyentuh petani dan penyuluh di wilayah Gunungkidul.
Pada sesi materi yang dimoderatori Siti Indarwati, SIP, narasumber pertama Juznia Andriani, Pustakawan Madya di PUSTAKA menyampaikan paparan dengan judul “ Kerja Nyata Pengelola Perpustakaan dalam Inklusi Layanan Mendukung Pemberdayaan Masyarakat”. Juznia menyampaikan pelaksanaan layanan literasi yang telah dilakukan oleh Tim PUSTAKA dalam mengelola kegiatan inklusi sosial di lokasi binaan. Tahapan dalam menjalankan layanan inklusi sosial dan contoh kegiatan dalam layanan literasi di bidang pertanian dijelaskan dengan detail.
Narasumber selanjutnya, Agung Wibawa, Pustakawan Madya dari Dispussip Kabupaten Gunungkidul memaparkan materi bertema "Menuju Masyarakat yang Sejahtera Melalui Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial". Dalam paparannya, ia menjelaskan kegiatan inklusi yang yang telah dilakukan oleh Dispussip. Banyak kegiatan inklusi yang telah dilakukan bekerja sama dengan kementerian, lembaga, serta komunitas.
Dewi Ria Rahayu, pengelola Perpustakaan Balai Pintar Kalurahan Pengkol, Kapanewon Nglipar yang juga didapuk menjadi narasumber pada kegiatan ini menyampaikan materi dengan tema "Impact Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Bidang Pertanian di Perpustakaan Balai Pintar. Dewi juga memaparkan kegiatan inklusi sosial di perpustakaan desa yang telah dilaksanakan bersama masyarakat setempat.
Lebih dari 400 peserta mengikuti acara webinar yang dilaksanakan secara daring dan luring ini. Peserta yang hadir terdiri atas pustakawan, pengelola perpustakaan, penyuluh pertanian, petani, guru, dan masyarakat umum. Kegiatan webinar diakhiri dengan diskusi antara peserta dengan narasumber . (JA/edit TP)