Lembaga penelitian dan pengembangan memiliki tantangan dan peluang yang besar meskipun belum didukung oleh sumberdaya penelitian yang memadai sehingga perlu memetakan dan menghasilkan berbagai solusi/inovasi bagi masyarakat. Demikian sambutan Koordinator Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK) Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D. pada Seminar Forum Komunikasi Kelitbangan (FKK) yang disampaikan oleh Sekretaris Koordinator FKK. Menghadapi tantangan tersebut, lembaga litbang perlu segera melangkah secara harmoni, konstruktif, dan senantiasa meningkatkan kapasitas sumber daya penelitian dan kegiatan penelitiannya. Kegiatan riset dan pelatihan bersama dapat dilakukan sesuai dengan tugas fungsi lembaga agar tidak hanya memperoleh scientific benefit, namun juga social and networking benefit serta dapat saling berbagi metodologi.
Sementara itu, Kepala Badan Litbang Pertanian dalam sambutannya yang dibacakan oleh KaPSE-KP Dr. Handewi Purwati Salim menyampaikan bahwa untuk mendorong meningkatnya impact recognition, lembaga penelitian dan pengembangan perlu berupaya keras mencari terobosan dalam proses penciptaan dan penyampaian inovasi dengan semangat percepatan. Dalam mendukung empat sukses Kementerian Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian diharapkan menghasilkan inovasi teknologi pertanian yang selaras dengan Program Hak Atas Pangan unggulan Rencana Aksi Nasional HAM (RANHAM) yang telah diamanatkan Presiden melalui Peraturan Presiden Nomor 23 tahun 2011.
Seminar FKK kali ini membahas berbagai inovasi teknologi pertanian dan strategi dalam perakitannya untuk dapat dimanfaatkan pengguna secara lebih efektif. Isu perubahan iklim, telah disikapi oleh Badan Litbang Pertanian dengan menghasilkan teknologi yang bersifat adaptif di antaranya VUB tahan cekaman iklim ekstrim, kalender tanam, teknologi pengelolaan air dan konservasi air, teknologi pemupukan, dan teknologi pengendalian OPT. Sedangkan yang bersifat mitigasi di antaranya adalah varietas rendah emisi (Way Apu Buru) dan teknologi irigasi berselang (intermittent irrigation).
Untuk menghadapi tantangan pembangunan pertanian seperti degradasi lahan, konversi lahan potensial pertanian, perubahan iklim, dan laju pertumbuhan penduduk relatif tinggi, di anataranya dapat dilakukan melalui pendekatan holistik dan Teknologi Pertanian Adaptif Spesifik Lokasi. Inovasi teknologi di bidang peternakan mendukung swasembada daging di antaranya adalah teknologi penggemukan memanfaatkan bahan pakan lokal, teknologi pembiakan memanfaatkan pejantan lokal dan semen cair, serta pengembangan kelembagaan budidaya sapi (telah dilaksanakan di 22 provinsi).
Model Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC) dan Model Pengembangan Pertanian Perdesaan melalui Inovasi (Prima Tani Plus) merupakan salah satu upaya percepatan diseminasi inovasi pertanian yang mensinergikan beragam saluran komunikasi konvensional, kelembagaan, dan saluran komunikasi modern yang berbasis teknologi informasi.
Kegiatan ini dibuka oleh plt. Sekretaris Badan Litbang Pertanian (Ka PSE-KP) pada tanggal 28 Juni 2012, dan dihadiri oleh Sekretaris Koordinator FKK. Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Ir. Farid Hasan Baktir, MSc. dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan Seminar FKK adalah mensinergikan kegiatan penelitian dan pengembangan lingkup Kementerian/Kelembagaan di Indonesia dalam mendukung mekanisme penyusunan kebijakan nasional. Pertemuan selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk sharing informasi (dialog) antar peneliti yang dapat menjadi bahan need assessment kita untuk menentukan burning issues yang layak diteliti. Rumusan penting yang perlu ditindaklanjuti untuk dijadikan sebagai salah satu agenda pertemuan FKK adalah perlu dikembangkan database bersama hasil penelitian dan pengembangan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sarana berbagi informasi penelitian. Dengan demikian, melalui FKK dapat meningkatkan daya guna hasil penelitian dan pengembangan di antara anggota FKK.
Peserta yang hadir sebanyak 99 orang dari berbagai kelembagaan litbang anggota FKK dan perwakilan dari Pusat/Puslit/Puslitbang/BB lingkup Badan Litbang Pertanian. Sedangkan wakil dari Kementerian dan Lembaga anggota FKK antara lain dari Bakosurtanal, BBIA/BPKIMI, BMKG, BP2KP, BPPK, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Nakertrans, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Polhukam, Kementerian Sosial, KP-KKP, Puslitbangjak Pariwisata.