Bogor (18/4) – Selalu ada alasan untuk berkunjung ke Kota Bogor, Jawa Barat. Selain hawa sejuk pegunungan salak, kota yang terletak 59 km sebelah selatan dari Kota Jakarta ini juga memiliki tempat yang menarik. Salah satunya, Museum Pertanian yang baru dibangun dan akan diresmikan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada tanggal 22 April 2019 mendatang.
Museum yang berlokasi satu komplek dengan Museum Tanah ini berada di sisi jalan raya, tak jauh dari seberang pintu utama Kebun Raya Bogor. Berdirinya Museum Pertanian tidak dapat dipisahkan dari Museum Tanah yang telah diresmikan Menteri Pertanian tepat pada peringatan Hari Tanah Sedunia yakni 5 Desember 2017 lalu.
Berbeda dengan konsep yang ditawarkan Museum Tanah, Museum Pertanian memiliki empat galeri utama yang telah ditata sedemikian rupa sehingga mampu membawa para pengunjungnya seakan memasuki lorong waktu. Betapa tidak, begitu masuk ke museum yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No 98 Bogor, pengunjung akan disuguhkan Galeri Pangan dan Peradaban Pertanian yang menampilkan informasi tentang sejarah komoditas pangan beserta peradaban yang menyertainya.
Berbagai informasi komoditas pangan di Indonesia diilustrasikan dalam bentuk diorama pengolahan lahan sawah, rumah petani hingga alat pertanian yang sangat menarik untuk dijadikan spot foto bagi para pengunjung. Museum Pertanian menawarkan sensasi yang menyenangkan dengan dekorasi yang sangat “instagramable”.
Beranjak ke lantai 2 dari Museum ini, pengunjung akan mendapatkan Geleri Kebijakan dan Komoditas yang menggambarkan perkembangan pertanian Indonesia dari era kolonial (VOC dan Pemerintah Belanda) sejak tahun 1600 sampai 1945. Hingga perkembangan pertanian pada era setelah kemerdekaan hingga saat ini yang dipamerkan berdasarkan periodisasi kabinet dari tahun 1945 sampai 2019.
Yang menarik, selain memiliki zona “Instagramable” yang akan menggugah pengunjung untuk terus berfoto, di Geleri yang merangkum pembangunan pertanian dari tahun 1600 sampai dengan 2019 ini, terdapat area coffee corner yang menjadi tempat icip – icip produk kopi, teh dan kakao dari berbagai daerah di Indonesia.
Tidak berhenti disitu, pengunjung juga akan dimanjakan melalui Galeri Pertanian Masa Depan dan Lumbung Pangan Dunia 2045 yang terdapat di lantai 3. Dalam galeri ini pengunjung dapat melihat bagaimana pengembangan pertanian 4.0 dengan sangat apik.Ilustrasi penggunaan teknologi canggih seperti drone, market smart farming hingga “Atutonomous Tractor” traktor tanpa awak yang menggunakan sistem GPS berbasis Real Time Kinematika juga dapat pengunjung temukan di galeri ini.
Kepala Pusat Pepustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati mengatakan Museum Pertanian menawarkan konsep Wisata Edukasi dengan tema “Bertolak dari Masa Lalu, Menapak ke Masa Depan” artinya museum ini hadir untuk menyampaikan informasi sejarah perjuangan dan perkembangan pertanian bangsa dari masa lalu hingga masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang.
“Konsep yang ditawarkan dari museum ini adalah mengkaitkan sejarah pertanian dan peradaban dimasa lalu, masa kini dan masa yang akan datang sesuai dengan temanya Connecting The Past To The Future” ungkap Leli yang ditetapkan sebagai penanggung jawab Museum Pertanian.
Memiliki tujuan utama meningkatkan minat dan kepedulian masyarakat khususnya para generasi muda terhadap pertanian. Museum ini, lanjut Leli diharapkan mampu menghadirkan metode pembelajaran sejarah baru yang tidak menjemukan. Sehingga para generasi muda tertarik untuk memahami sejarah pertanian bangsanya.
“Setelah dibuka resmi oleh Bapak Menteri Pertanian, untuk sementara Museum Pertanian masih membebaskan tiket masuk tanpa dipungut biaya, harapannya museum ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat khususnya para generasi muda” ungkap Leli disela persiapan peresmian Museum Pertanian di Bogor.(18/4)
Galeri keempat dari Museum ini terletak di Gedung D yang juga masih berada di komplek Museum Tanah dan Pertanian Bogor. Galeri ini memiliki lima zona ruangan terpisah dengan spot edukasi dan visualisasi yang menarik. Galeri Peternakan menampilkan berbagai perkembangan teknologi peternakan yang disajikan dalam bentuk video pendek, diorama, poster dan beberapa artefak.
Leli mengungkapkan, kedepan lantai 4 Gedung D ini akan dibangun zona rooftop, yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati panorama Gunung Salak, dengan fasilitas gazebo sederhana yang dikelilingi sarana edukasi hidroponik.
Lebih Lajut, Leli menginfokan Museum Pertanian akan dibuka pada hari dan jam kerja yakni dari Senin sampai Jumat pukul 08.00 WIB hingga 16.00, sementara museum ini akan tutup pada hari Sabtu hingga Minggu. Diakhir kegiatan Leli mengajak masyarakat khususnya para generasi muda untuk segera berkunjung ke Museum Pertanian, Leli mengatakan dengan fasilitas yang memadai dijamin wisata edukasi para pengunjung di Museum Pertanian akan terasa sempurna.