Seringkali para peneliti dan pustakawan belum banyak yang memanfaatkan e_resources berupa artikel ilmiah yang tersedia di jurnal internasional. Hal ini dikarenakan di antaranya belum diketahuinya strategi cerdas untuk menelusur secara cerdas sehingga cepat dan tepat dapat diperoleh hasil optimal. Salah satu penyedia e_resources dari penyedia jurnal internasional yang dilanggan oleh Kementan adalah Sciencedirect. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan e_resources yang sudah dilanggan Kementerian Pertanian, para pustakawan di Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) perlu diberi pembekalan untuk dapat memanfaatkan vitur Sciencedirect Dengan demikian, selanjutnya pustakawan Kementan dapat memberikan pelayanan informasi yang berkelas dan kredible sehingga para peneliti dan pengguna lainnya dapat menelusur secara nyaman. Dalam kesempatan VL kali ini PUSTAKA mengundang Tim Elsevier Johan Jang untuk memberikan materi dengan tema “Cara Cerdas Penelusuran Artikel Ilmiah di Sciencedirect". Acara digelar pada 21 April 2020 melalui Virtual Literacy (VL) dengan peserta Pustakawan lingkup PUSTAKA.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang menyampaikan agar semua pustakawan dapat berperan aktif dalam mengikuti bimbingan penelusuran artikel ilmiah ini. “Meskipun kita semua saat ini dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19 dan sebagian besar para pustakawan melaksanakan work from home (WFH) justru harus semakin produktif dan kreatif. Justru kita harus bersyukur karena dapat lebih banyak belajar atau meningkatkan kapasitas serta berbagi secara efektif melalui Virtual Literacy dengan memanfaatkan teknologi informasi“, ungkapnya.
Para peserta sangat antusias dan aktif dalam diskusi yang dipandu oleh Akhmad Syaikhu sebagai moderator. Selanjutnya diharapkan para Pustakawan dapat membantu para peneliti dalam memberikan literatur yang sesuai dengan kebutuhan peneliti secara cepat. Pada VL kali ini juga dibahas tentang penggunaan Mendelay yang dapat mempermudah dalam penyimpanan dokumen. Narasumber juga memberikan link agar para peneliti dapat memasukan karya tulis ke jurnal yang terindeks Scopus sekaligus mengetahui perkiraan berapa lama waktu yang diperlukan untuk review hingga terbitnya karya tulis ilmiah yang dikirimkan.