Cabai dengan segudang cerita, dipercaya sebagai simbol kejujuran, kesetiaan serta memiliki khasiat untuk kesehatan. Gerakan menanam cabai di pekarangan rumah sudah dicanangkan sejak tahun 2017. Untuk membangkitkan gerakan tersebut maka Museum Benteng bekerjasama dengan Museum Tanah dan Pertanian akan menggelar festival cabai pada bulan Juni mendatang.
Sebagai langkah awal dilakukan koordinasi pada 28 Mei 2019 di Museum Tanah dan Pertanian. Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), Leli Nuryati menyambut baik kerjasama tersebut.
Sementara itu pendiri Museum Benteng sekaligus pengurus AMIDA Banten serta Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Luar Negeri, Udaya Halim menyambut baik apresiasi dari kepala Pustaka, ia mengatakan bahwa sumber inspirasi yang memgantarkan dirinya untuk menyelenggarakan festival adalah karena cabai merupakan komoditas yang digemari oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Tidak heran jika cabai mengalami fluktuasi harga karena cabai merupakan komoditas yang selalu dicari oleh masyarakat. Cabai memiliki kandungan vitamin C yang lebih banyak dari jeruk, dapat berperan sebagai antibiotik ." Ungkapnya.
Kemudian ia menambahkan bahwa cabai adalah tanaman yang mudah tumbuh dengan waktu tanaman relatif singkat sekitar 50-60 hari, serta perawatannya mudah. "Untuk itulah cabai sangat menarik jika di angkat sebagai tema dalam sebuah festival", ujarnya bersemangat.