Siapa yang tidak kenal dengan sagu? Sagu memiiki kandungan karbohidrat yang tinggi oleh karena itulah sagu dijadikan sebagai makanan pokok selain nasi bagi beberapa wilayah di Indonesia, sagu juga banyak diolah menjadi beraneka ragam kue, tepung-tepungan dan berbagai hidangan lezat. Sagu adalah tanaman sumber pati yang memberikan harapan untuk ketahanan pangan di daerah daerah sentra sagu.
Diperlukan waktu sekitar 3,5 tahun sebelum pohon sagu mulai membentuk pati, pada umur 8-12 tahun pohon sagu mencapai tingkat kematangan optimum (sebelum berbunga), waktu ini juga merupakan waktu yang tepat untuk panen. Batang sagu biasanya mengandung 10%-25% pati kering, dan dari berbagai varietas sagu, varietas Sagu Duri Meranti dapat menghasilkan produksi pati sagu kering mencapai 300kg/pohon.
Di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau, ditemukan tiga jenis sagu yaitu sagu Duri, sagu Sangka dan sagu Bemban. Dari ketiga jenis sagu tersebut, sagu Duri lah yang penyebaranya paling luas dan paling banyak dikembangkan oleh masyarakat sekitar. Hasil penelitian morfologi dan produksi pati sagu Duri diperoleh rata-rata Panjang batang bebas daun yaitu 9,37cm, lingkar batang bawah 139,47cm dan diameter batang bawah sebesar 43,32 cm, jumlah bekas pelepah daun pada batang daun sebanyak 53,73 buah, jumlah daun pada mahkota 21,57 helai dan Panjang pelepah 210,10 cm. Selain memiliki tingkat produksi yang tinggi, keunggulan lain dari varietas ini adalah tahan terhadap serangan hama babi hutan dan kera, Sagu Varietas Meranti ini juga dapat tumbuh di lahan yang basah dan tergenang dengan jenis tanah mineral/ gambut tipis dan gambut tebal. Populasi jenis sagu Duri ini telah dirilis sebagai varietas unggul nasional dengan sama varietas sagu Selatpanjang Meranti.