v
Ratusan Siswa Sekolah padati Museum Tanah dan Pertanian.
Ratusan siswa sekolah berkumpul memenuhi ruang playground Museum Tanah dan Pertanian, mereka hadir untuk mengikuti rangkaian acara wisata edukasi dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional yang digelar oleh Pustaka Kementerian Pertanian pada 23 Juli 2019.
Acara tersebut dihadiri oleh ibu Walikota Bogor Yane Ardian Bima Arya. Dalam kesempatan tersebut Yane mengungkapkan bahwa cara mendidik anak dibagi menjadi 3 bagian usia, 0-7 thn sebagai raja dan ratu dilayani disayang dan diperhatikan, usia 7-14 tahun dilibatkan dalam pelayanan, berilah mereka tugas dalam kesehariannya karena mereka akan menjadi pelayan masyarakat, kemudian usia 14 -21 dididik untuk menjadi seorang pemimpin.
Ia berharap semoga dengan adanya Hari Anak Nasional dapat membangkitkan gairah dan semangat orang tua dalam membimbing, mendidik dan mendampingi anak-anak menjadi penerus bangsa Indonesia. "Untuk anak-anak semoga mereka menyadari dirinya bahwa mereka adalah aset, di tangan merekalah bangsa ini bisa maju." Ujarnya.
Kemudian Yane mengungkapkan bahwa ia akan bersinergi dengan kementerian Pertanian melalui Museum Tanah dan Pertanian, banyak program yang bisa disinergikan seperti Bidang lingkungan dan ketahanan pangan.
Sementara itu Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Leli Nuryati menyampaikan bahwa generasi muda saat ini menjadi penentu kemajuan pertanian dimasa depan, diharapkan anak-anak dan pemuda mempunyai banyak gagasan kreatif dan inovatif yang bermanfaat bagi kelangsungan pertanian dimasa depan.
Kemudian ia menambahkan bahwa sebagai negara agraris, pertanian harus dikenalkan kepada anak-anak sejak dini agar kedepannya dapat memacu semangat generasi milenial yang produktif, inovatif dan kreatif untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan dibidang pertanian.
"Untuk itulah Kementerian Pertanian berusaha mengenalkan dunia pertanian kepada anak-anak, melalui Acara wisata edukasi, seluruh peserta akan diajak berkeliling Museum Tanah dan Pertanian", ungkap Leli
"Kegiatan ini dapat menambah ilmu dan wawasan tentang pertanian dengan cara mengasyikkan dan tidak membosankan. Anak-anak bisa menyaksikan sejarah dan perkembangan pertanian bangsa Indonesia dari masa lalu hingga masa sekarang serta ilustrasinya pada masa yang akan datang" ujarnya
"Di museum ini anak-anak bisa melihat bagaimana pertanian dikelola secara tradisional seperti membajak sawah menggunakan kerbau hingga pertanian di era revolusi industri 4.0. yang menggunakan peralatan seperti drone, smart farming dan Autonomous Tractor dimana pertanian dikelola menggunakan teknologi yang canggih. Diharapkan anak-anak tertarik untuk terjun kedunia pertanian ketika mereka dewasa nanti". Imbuhnya.