Untuk percepatan bridging informasi teknologi pertanian agar dapat segera dimanfaatkan oleh petani, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menggelar rapat koordinasi pengembangan aplikasi perpustakaan digital berbasis android pada 5 Agustus 2019 di Kantor Pusat PUSTAKA, Jl.Juanda 20 Bogor.
Pertemuan ini membahas rencana pengembangan lebih lanjut aplikasi iTaniyang sudah ada sebelumnya secara komprehensif ke salam satu kesatuan Big Data yang sedang dipersiapkan Pusdatin Kememtan. Rapat dibuka oleh Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari. Dalam arahannya, Retno menyampaikan perlunya dilakukan percepatan pengembangan aplikasi perpustakaan digital yang salah satunya adalah aplikasi berbasis android iTani yang sudah ada sebelumnya.“Saya berharap aplikasi ini dapat bergabung menjadi bagian dari bigdata Kementerian Pertanian yang menjadi ujung tombak dalam penyampaian informasi teknologi dan inovasi pertanian ke petani, sehingga secara masif dimanfaatkan oleh petani ujar Retno.
Pengembangan layanan Itani ke depan dirancang salah satunya akan menjadi layanan pop-up library yang akan ditempatkan di area layanan umum (public area) di mana masyarakat dapat meminjam buku dengan hanya melakukan scan qrcode, hingga integrasi aplikasi iTani dengan teknologi seperti bigdata dan kecerdasan buatan sehingga selanjutnya dapat menjadi perpustakaan digital berbasis inklusi sosial.
Retno mengarahkan untuk segera melakukan migrasi data ke server Pusdatin sehingga dapat dilanjutkan pengembangannya langsung di bawah koordinasi Kementan melalui PUSTAKA. Retno juga berharap nama developer iTani yang tercantum dalam situs Google Playstore dapat diubah menjadi Kementerian Pertanian karena pada dasarnya data yang dikelola iTani bersumber dari Kementan.
Sementara itu Kepala Subbidang Aplikasi Sistem Informasi Pusdatin, Eko Nugroho yang turut hadir dalam rapat ini menyarankan agar segera disiapkan road map pengembangan aplikasi iTani serta disusun target-target pengembangan. “Untuk pemindahan data ke server Pusdatin, segera dilakukan diskusi lebih lanjut antara Tim Pusdatin bersama Pustaka dengan Tim pengembang”, ungkap Eko.