Jelang Bulan ke delapan di tahun 2019 ini, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) hadir dengan semangat perubahan. Grand design perpustakaan digital beserta langkah riil kolaborasi harmonis lintas lembaga/stakeholders serta pererat hubungan penelitian dengan penyuluhan (research extention linkage) untuk mendukung percepatan invensi menuju inovasi harus ditingkatkan. Demikian diungkapkan oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Teknologi Pertanian (Pustaka), Retno Sri Hartati Mulyandari dalam pertemuannya dengan seluruh pegawai Pustaka pada 30 Juli 2019.
Menurutnya, rancangan Pustaka sebagai Bridging Invensi menuju Inovasi, diharapkan dapat menjembatani pengguna teknologi (utamanya petani) dengan sumber invensi (baik public domain maupun komersial/ bernilai Kekayaan Intelektual), sehingga invensi dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan bertransformasi menjadi inovasi. Dengan semangat "one person one librarian, one person one public relation for accelerating agricultural invention to innovation" Pustaka diharapkan berperan semakin strategis dalam pembangunan pertanian.
Selain memperkaya content teknologi pertanian dari lingkungan internal Kementerian Pertanian, Pustaka juga harus memperluas jaringan dengan berbagai sumber teknologi maupun stakeholders penggunanya harus diperluas, tidak hanya dengan lembaga internal Kementerian Pertanian saja tetapi juga eksternal lintas Kementerian/lembaga serta dengan komunitas petani, penyuluh dan swasta/mitra industri.
Lebih lanjut, Retno menjelaskan bahwa Pustaka harus dekat dengan pengguna. Segmen pengunjung Pustaka tidak hanya masyarakat Bogor, tetapi juga masyarakat di luar Bogor karena Bogor merupakan salah satu destinasi wisata terbaik. Oleh karenanya, Pustaka perlu memberikan infornasi terbaik terkait teknologi pertanian kepada masyarakat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menarik pengguna datang langsung ke Pustaka adalah tersedianya working_space lintas stakeholders dan presentasi tematik perpustakaan digital maupun konvensional di lokasi strategis, baik di Jl.Juanda 20, Museum Tanah dan Pertanian serta P3D di Jl. A.Yani. Perpustakaan juga harus menjadi sumber informasi yang terhubung dengan big data teknologi pertanian dari beragam sumber.
Selanjutnya dalam kesempatan meninjau Gedung Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital (P3D), Retno berdiskusi dengan pengunjung yang sebagian besar adalah generasi milenia terkait kesan dan informasi/layanan apa yang dibutuhkan oleh pengunjung.(Ktbr/edt Snt)