Kali ini Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) menjadi target branchmark pelayanan publik CPNS Kementan, dalam mendukung kegiatan Pelatihan Dasar (LATSAR) yang dulu dikenal dengan istilah Prajabatan. Di bawah komando ketua rombongan Winni Dian Wibawa, widyaiswara senior. Sebanyak 118 orang CPNS yang berasal dari seluruh Indonesia ini memasuki halaman Pustaka, pada Selasa 8 Mei 2018.
Ketika ditemui disela-sela acara, Winni menjelaskan Pustaka dipilih sebagai target Branchmark pelayanan publik karena tugas pokoknya nya adalah pengelolaan perpustakaan dimana salah satu program kerjanya adalah mengembangkan materi informasi dan sistem layanan IPTEK Pertanian, untuk melayani masyarakat yang ingin berkunjung ke perpustakaan baik online maupun berkunjung langsung. Selain itu, Pustaka juga dipercaya untuk mengelola Museum tanah. Kami berharap para CPNS memiliki pengalaman baru yang belum mereka dapat sebelumnya, "tanah merupakan hal dasar yang harus dikuasai ketika mereka nanti terjun ke dunia pertanian," ujarnya.
Setelah berkeliling di kantor Pustaka dalam kegiatan library tour para CPNS menuju museum tanah, uniknya mereka berjalan kaki tanpa menggunakan kendaraan dengan alasan waktu dan mendidik mereka untuk dapat hidup sehat, meski lelah para CPNS tetap terlihat sumringah dan ceria, mereka mengaku senang dan menikmati keseruan moment jalan kaki bersama didampingi para pustakawan yang siap sedia menjawab pertanyaan mereka dalam perjalanan ke museum tanah.
Dalam sesion kunjungan ke Museum Tanah, para CPNS disambut langsung oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Gayatri K. Rana, dalam momen tersebut Gayatri mengatakan bahwa rencana ke depan museum tanah, akan menerapkan konsep tropical soil reference dimana semua jenis tanah tropis ada disini, hanya dengan datang ke Museum Tanah semua jenis tanah tropis di seluruh dunia bisa dilihat
Selanjutnya, Ervina salah satu CPNS berbagi pengalaman berkunjung ke Pustaka, ia mengaku sangat senang dan bahkan kagum Kementerian Pertanian memiliki Perpustakaan yang besar dengan koleksi lengkap mulai zaman penjajahan sampai saat ini, lebih lanjut ia menjelaskan bahwa perpustakaan konvensional juga perlu ada karena searching di internet belum tentu lengkap dan sesuai harapan, ujarnya.