Pemanfaataan hasil penelitian dan inovasi pertanian oleh pengguna sampai saat ini belum optimal sehingga perlu lebih ditingkatkan. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya jumlah lisensi, invensi belum siap di implementasikan karena tidak sesuai dengan kebutuhan, dan terbatasnya jumlah Karya Tulis Ilmiah (KTI) berkualitas yang diterbitkan jurnal terakreditasi. Paparan tersebut disampaikan Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Bogor, Ir. Gayatri K. Rana, M.Sc di depan 86 orang peserta Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital Lingkup Kementerian Pertanian yang terdiri atas pustakawan dan pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian yang diselenggarakan di Hotel Jayakarta Bandung, pada 16-19 April 2013.Temu Teknis ini mengangkat tema "Peningkatan Kerjasama dan Kinerja Perpustakaan Digital Dalam Rangka Akselerasi Penyebarluasan Inovasi Teknologi Pertanian".
Kepala PUSTAKA juga menghimbau kepada pustakawan dan pengelola perpustakaan supaya mengikuti standar kompetensi pustakawan sehingga pustakawan lebih meningkat kemampuannya. Profesionalisme yang dimiliki harus sesuai dengan kompetensi jabatan, karena pengetahuan, keterampilan, dan sikap diperlukan oleh seorang pemegang jabatan agar mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Temu Teknis Pengelolaan Perpustakaan Digital Lingkup Kementerian Pertanian adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun bagi pustakawan atau pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan peserta dalam pengelolaan perpustakaan digital dan wadah bagi pustakawan dalam bertukar informasi dan sharing pengetahuan.
Materi yang disampaikan meliputi ; Kebijakan Sains, Inovasi, Network Dalam Pengembangan Perpustakaan, Jejaring Perpustakaan Digital Kementerian Pertanian, Strategi Keamanan Informasi dalam mendukung jejaring perpustakaan, E-Repository, Librarian Journalism: Mengakselerasi Diseminasi Teknologi Pertanian dan Pengelolaan Database Perpustakaan Digital Kementerian Pertanian. Penyampaian materi dilakukan dengan metode pertemuan meliputi ceramah, presentasi, diskusi dan praktek.