Dalam menjalankan tugas fungsinya penyuluh harus berperan sebagai Science Based Extension dengan demikian penyuluh dapat berperan sebagai aktor utama dalam menggerakkan pembangunan pertanian di perdesaan dengan kegiatan penyuluhannya. Melalui kegiatan penyuluhan, para petani dan keluarganya dibekali ilmu pengetahuan, keterampilan berusaha tani, diperkenalkan pada inovasi terbaru dan prinsip-prinsip agribisnis. Demikian yang disampaikan Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Ir. Gayatri K. Rana M.Sc. di depan peserta "Peningkatan Kemampuan Akses Penyuluh ke Sumber-Sumber Informasi Pertanian" yang dilaksanakan pada tanggal 27-28 Maret 2013 di The Green Hotel Bogor. Pembukaan acara ini juga dihadiri Kepala BP5K Kabupaten Bogor Pertanian yang diwakili oleh Saeful Hodijah, S.ST., dan Kepala Bidang Perpustakaan serta Kepala Bidang Penyebaran Teknologi Pertanian, PUSTAKA.
Kegiatan "Peningkatan Kemampuan Akses Penyuluh ke Sumber-Sumber Informasi Pertanian" yang dilaksanakan Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian bertujuan untuk berbagi pengetahuan mengenai perpustakaan digital yang dikembangkan PUSTAKA dan peningkatan keterampilan penyuluh akan sumber-sumber informasi pertanian, strategi dan teknik penelusuran informasi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan Peningkatan Kemampuan Akses ke Sumber-sumber Informasi Pertanian yang telah dilaksanan di STPP Malang pada bulan April tahun lalu.
Materi yang diberikan kepada peserta terdiri atas (1) Pemanfaatan teknologi Informasi dan strategi pengembangan penyuluhan, (2) Manajamen informasi bagi penyuluh (3) Sumber-sumber informasi pertanian online dan offline, (4) Strategi penelusuran ke sumber-sumber informasi pertanian, (5) Peran Jejaring sosial dalam pengembangan strategi penyuluhan, (6) Weblog bagi penyuluh pertanian. Dengan materi tersebut diharapkan penyuluh yang terdiri atas 30 orang penyuluh BP5K Kabupaten Bogor dari wilayah Caringin, Ciawi, Cibungbulang, Caringin, Jonggol, Gunung Putri, Cibinong, Leuwiliang, Cariu, Dramaga, Ciseeng, Cigudeg dan Parung Panjang, bisa memanfaatkan informasi hasil penelitian pertanian yang bersumber dari lembaga-lembaga penelitian di dalam dan luar negeri, khususnya Badan Litbang Pertanian sudah banyak diterbitkan dalam bentuk tercetak dan elektronis (on-line dan off-line).
Pada umumnya respon peserta sangat positif, mereka peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Beberapa hal masukkan dari peserta antara lain : (1) melaksanakan penambahan waktu pelaksanaan pelatihan karena sangat bermanfaat dirasakan oleh peserta, (2) membuka peluang magang dan kunjungan ke PUSTAKA untuk para penyuluh, (3) melaksanakan kegiatan lanjutan sehingga ada keberlanjutan materi yang dibutuhkan penyuluh, (3) Pendalaman materi perlu dilanjutkan lebih intensif lagi dengan memperbanyak praktek (Vit/Perp).