Melemahnya daya beli masyarakat dapat mengakibatkan masalah stunting. Mengkonsumsi beras biofortifikasi yang berasal dari varietas padi nutri zinc dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan stunting.
Padi ini merupakan padi kaya gizi dengan kadar besi (Zn) lebih tinggi dibanding jenis padi lainnya. Dalam pemuliaan tanaman, padi Nutri Zinc telah melalui proses peningkatan kualitas nutrisi tanaman sehingga kandungan nutrisinya sangat baik.
Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) menggelar Virtual Literacy bertema Smart Farming Padi Nutri Zink pada 9 November 2023. VL ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pertanian.
VL ini dibuka oleh Kepala PUSTAKA, Muchlis. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa padi nutri zinc sebagai salah satu solusi mengatasi masalah stunting di Indonesia. Menurutnya masalah stunting merupakan masalah serius, Jika seseorang terkena stunting, berakibat dua generasi berikutnya berpeluang besar mengalami stunting, kondisi tersebut baru akan terputus di generasi ke-3.
”Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan budi daya padi nutri zinc yang bermanfaat untuk kesehatan dan kecerdasan serta memiliki nilai jual tinggi, sehingga berdampak besar untuk permasalahan stunting di Indonesia,” ujarnya.
Wage Ratna Rohaeni, pemulia padi nutri zinc dari Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi (BBPSIP) Kementerian Pertanian yang diapuk menjadi narasumber mengungkap bahwa posisi stunting Indonesia berada di peringkat ke-5 dunia, hal ini harus menjadi perhatian serius dalam menyiapkan generasi emas berkualitas.
Selanjutnya, Wage mengungkap peningkatan nutrisi pada beras yang merupakan pangan utama rakyat Indonesi ialah dengan menaikkan kadar zincnya sehingga menjadi lebih efektif dan berkelanjutan.
”Stunting tidak hanya menerpa anak-anak dengan keluarga ekonomi lemah, namun 29% nya menerpa masyarakat menengah ke atas, hal ini karena ayah ibunya sibuk bekerja dan anak dititipkan ke pengasuh dengan pola makan tidak baik,” ungkap Wage.
”Smart rice smart farmer, dapat menjadi pilihan dalam meningkatkan produksi padi nutri zinc. Sistem ini merupakan sistem inovasi teknologi varietas bernutrisi tinggi yang diharapkan dapat menjadi solusi,” lanjut Wage.
”Budi daya padi Nutri zinc dapat menjadi peluang komersialisasi untuk diolah menjadi beras bernutrisi dengan pola integrasi padi ternak dan energi”, tambahnya.
VL kali ini juga dilaksanakan secara langsung dari Desa Taringgul Tonggoh Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Lokasi ini dipilih karena merupakan lahan pertanian padi Inpari IR Nutri Zinc terluas di Jawa Barat mencapai 1.383 ha. Keberhasilan petani di daerah ini dalam mengembangkan padi nutri zinc juga menjadi pertimbangan pemilihan lokasi VL.
Nana Sumarna yang merupakan penyuluh pertanian, menceritakan pengalamannya mengajak petani membudidayakan padi nutri zinc dengan beragam masalah dan tantangan yang dihadapi.
Selanjutnya Haji Fawaz, petani pemula dan perintis budi daya padi nutri zinc menyampaikan manfaat bagi petani yang telah mengonsumsi beras nutri zinc, yaitu lebih kuat dan tahan lapar, serta imunnya meningkat sehingga tidak mudah sakit.
”Disampaikan beras dijual jenis premium dengan nilai jual tinggi, serta padi patahan padi dijadikan produk tepung, dan menjadi bahan dasar pembuatan beberapa jenis kue seperti kue seroja /kembang goyang dan kue ali, yang diproduksi oleh Kelompok Wanita Tani desa Taringgul Tonggoh,” ungkapnya.
Haji Fawaz juga mengungkapkan bahwa dia kesulitan memenuhi permintaan karena produksi padinya tidak seimbang dengan permintaan.
Kegiatan VL diikuti oleh 305 orang melalui zoom dan kanal Youtube PUSTAKA Kementan. Kesuksesan budi daya padi nutri zink di Desa Taringgul Tonggoh Purwakarta diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas khususnya petani. (Sutarsyah/edit TP).