Pameran makanan dan teknologoi pertanian terbesar kembali hadir di tengah tengah kita, Agro Food Expo kembali diselenggarakan di Jakarta Convention Center, acara yang digelar selama empat hari mulai tanggal 10 sampai 13 Mei 2018 ini diikuti oleh 80 peserta yang menempati 140 stand terdiri dari institusi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, Swasta, Koperasi, dan UMKM. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya pustaka turut hadir dalam pameran akbar ini, dengan menampilkan berbagai macam materi promosi seperti layanan perpustakaan baik digital maupun konvensional dan berbagai informasi mengenai teknologi pertanian.
Pameran yang bertajuk Divesifikasi Komoditas Pertanian Mendukung Swasembada Pangan, ini diselenggarakan bersamaan dengan �Indonesia International Modern Agriculture Expo 2018� yang diikuti oleh perusahaan alat dan mesin pertanian dari beberapa negara tetangga. Untuk memeriahkan acara tersebut digelar berbagai macam event, seperti Indonesia Coffe Festival 2018 dimana event tersebut mempertemukan berbagai penggiat kopi yang bertujuan memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia. Selain itu, diselenggarakan juga pertemuan Dewan Kopi Indonesia yang akan merumuskan terkait kebijakan kopi di Indonesia.
Dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang yang mewakili Menteri Pertanian, dalam sambutannya Bambang mengungkapkan bahwa potensi komoditas pertanian khususnya sub sektor perkebunan Indonesia masih cukup besar namun pengelolaannya belum optimal. Pada tahun 2017, sektor perkebunan menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 471 triliun rupiah meningkat dari PDB 2016 yang mencapai 4,78 triliun rupiah. Mayoritas jumlah tersebut disumbangkan oleh 15 komoditas unggulan perkebunan yaitu kopi, kakao, rempah-rempah, sawit, dan lainnya. Pembinaan secara berkelanjutan diperlukan agar nilai tambah produk perkebunan terus meningkat.
Dalam kesempatan yang sama ketua penyelenggara, Sukur Sakka, mengungkapkan tujuan dari penyelenggaraan pameran ini adalah agar masyarakat mencintai produk-produk pertanian Indonesia. Pameran ini sangat penting artinya sejalan dengan sasaran yang ingin dicapai oleh Kementerian Pertanian, yaitu pencapaian swasembada pangan. "Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang promosi produk-produk unggulan agribisnis dan mampu menghasilkan transaksi bisnis yang signifikan," ujarnya
Dalam pembukaan tersebut hadir pula, Deputi Bidang Pengawasan Pangan dan Olahan, Badan POM yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Badan POM RI selaku Badan Pengawas obat dan Makanan ikut berpartisipasi dengan mengusung program "Costumer Care 2018" yang merupakan layanan konsultasi tentang keamanan pangan dan olahannya. Ia berharap kedepan Badan POM dapat rutin berpartisipasi dalam pameran Agrofood Expo. Karena pameran ini juga berkaitan dengan pengawasan keamanan pangan dan hasil olahannya.