Aksi mendukung percepatan teknologi pertanian Kementerian Pertanian dapat dimanfaatkan oleh penyuluh dan petani sudah mulai digerakkan. Aksi perdana adalah dengan memberikan literasi digital terhadap informasi pertanian kepada penyuluh dan petani Kota Bogor pada 13 Agustus 2019. Acara workshop literasi dibuka oleh Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Retno Sri Hartati Mulyandari.
Dalam Sambutannya Retno mengajak penyuluh dan petani untuk mencari informasi secara langsung ke PUSTAKA di samping juga secara online melalui handphone. Retno juga menyampaikan bahwa PUSTAKA dilengkapi juga tempat yang ramah anak sehingga anak-anak aman dan nyaman, karena dilengkapi dengan fasilitas kids corner untuk anak-anak. “Banyak teknologi pertanian yang bagus untuk diketahui anak-anak sehingga mengenal pertanian sejak dini”. Ujarnya
Lebih Lanjut Retno menyampaikan bahwa PUSTAKA memiliki koleksi antiquariat (buku kuno) beserta ahli dan kegiatan preservasi yang juga menarik untuk dipelajari. Para penyuluh dan petani diharapkan dapat menyebarluaskan salah satu program yang dimiliki oleh PUSTAKA sebagai jendela ilmu pengetahuan yaitu library tour kepada rekan penyuluh dan petani lainnya.
Menurutnya penyuluh dan petani merupakan salah satu target PUSTAKA untuk literasi informasi teknologi pertanian. Untuk itu, Retno akan segera berkolaborasi harmonis dengan stakeholders termasuk Dinas Pertanian untuk mengembangkan perpustakaan tematik sesuai kebutuhan penyuluh dan petani. PUSTAKA memulainya dengan branding "PUSTAKA on the spot" yaitu dengan menyimpan berbagai informasi yang bermanfaat untuk petani dan penyuluh di setiap BPP sehingga informasi mengenai teknologi pertanian dapat diakses oleh petani. Untuk BPP Kota Bogor, tema yang diangkat adalah pertanian organik sesuai dengan tematik wilayah yang didampingi yaitu Desa Agrowisata Organik Mulyaharja.
Selanjutnya Kasi Kelembagaan Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Kota Bogor, Dian menyambut baik rencana Kepala PUSTAKA. Ia mengatakan bahwa petani dan penyuluh bagai cangkul jadi harus tajam tebal dan handal agar mereka memiliki kemampuan berbasis digital.
Setelah itu mereka diberi materi mengenai bagaimana mencari penelusuran informasi digital, dipandu oleh Pustakawan Senior Juznia Andriani. Para penyuluh terlihat sangat antusias, mereka akhirnya memiliki wawasan bahwa mencari informasi digital tidak hanya melalui google search tetapi bisa juga melalui cyber extension, doaj.org, paktanidigital.com, iTani, Repositori Kementerian Pertanian.