Untuk meningkatkan standar pelayanan dan kinerja perpustakaan, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) siap diakreditasi. Percepatan untuk menuju akreditasi telah dilakukan melalui berbagai persiapan dalam kurun waktu dua minggu pasca workshop akreditasi perpustakaan yang dilaksanakan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pertengahan September 2019 lalu. Persiapan yang sudah dilakukan PUSTAKA salah satunya adalah mengikuti rangkaian self assessment untuk penilaian akreditasi pada Kamis, 5 September 2019.
Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari mengapresiasi Tim Pustakawan dan menyambut baik kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, Retno mengungkapkan bahwa setiap unit layanan perpustakaan harus bersemangat dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam proses akreditasi. PUSTAKA bekerjasama dengan IPI melakukan pengawalan proses akreditasi tidak hanya untuk Unit Pengelola Perpustakaan lingkup Kementan, namun juga unit perpustakaan lintas lembaga di lingkup koordinasi IPI wilayah Bogor dan Depok. Kemudian ia menyarankan agar kekurangan administrasi sebagai syarat akreditasi segera dilengkapi selama September ini sehingga proses akreditasi dapat segera dilaksanakan.
Sementara itu, Prof. Puji Mulyono salah satu tim akreditasi dari IPB memberi arahan kelengkapan administrasi yang akan diusulkan dalam akreditasi. Mulyono mengungkapkan bahwa sinergi dengan perpustakaan daerah sebagai instansi pengusul akreditasi harus dimonitor terus kemajuannya.
Mustafa, MLS perwakilan assessor dari Perpusnas memeriksa dokumen untuk proses akreditasi satu demi satu dari unsur poin yang dinilai untuk diverifikasi disertai dengan bukti fisik. Mustafa menyarankan agar PUSTAKA membuat rekap dari masing-masing subjek penilaian dan membuat salinannya untuk dibawa ke Perpusnas. Evidence yang dibuat jug agar disiapkan melebihi dari batas minimal yang telah ditetapkan berdasarkan kategori.
Pelaksanakan akreditasi dijadwalkan awal September hingga dua bulan ke depan. Wilayah Jawa Barat ada 10 perpustakaan yang diusulkan yaitu, dua perpustakaan khusus (PUSTAKA dan PPMKP), tiga perpustakaan Perguruan Tinggi (Polbangtan Bogor, IPB dan UIKA), empat perpustakaan sekolah dan satu perpustakaan umum.