Kelapa tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk membuat minuman segar, kudapan tradisional, dan minyak goreng, bahkan beberapa tahun terakhir kelapa ramai di unggah berbagai platform media sosial untuk dijadikan sebagai pupuk organik cair.
Kelapa merupakan komoditas strategis yang memiliki peran sosial, budaya dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Manfaat tanaman kelapa tidak hanya terletak pada daging buahnya tetapi seluruh bagian tanaman kelapa mempunyai manfaat yang besar yaitu mulai dari batang pohon, sabut, tempurung hingga air kelapa.
Air kelapa terkadang hanya menjadi limbah yang terbuang percuma karena tidak dimanfaatkan. Padahal limbah air kelapa dapat digunakan sebagai pupuk organik cair (POC). Hingga saat ini pemanfaatan limbah air kelapa belum dilakukan secara maksimal. Dari berbagai literatur ternyata air kelapa mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, gula, mineral, asam amino dan lain-lain.
POC ini aman digunakan untuk manusia, tanah, tanaman dan lingkungan. Penggunaannya sangat mudah, meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen, memberikan cita rasa hasil panen yang lezat dan sehat untuk dikonsumsi. Keuntungan lain yaitu memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah, meningkatkan kesuburan tanah, penyerapan hara oleh tanaman lebih optimal, menjaga kelembaban tanah, memperbaiki struktur, aerasi, dan porositas tanah, menggemburkan tanah, meningkatkan pertumbuhan tanaman, serta meningkatkan produktivitas tanah.
Untuk memanfaatkan air kelapa menjadi pupuk organik cair (POC) dibutuhkan proses perombakan atau dekomposisi melalui peran mikroorganisme yang lebih dikenal dengan istilah fermentasi. Pada proses fermentasi, mikro organisme akan merombak bahan-bahan organik sehingga menghasilkan kandungan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman.
Untuk mengolah air kelapa menjadi pupuk organik cair alat yang diperlukan yaitu, ember dan tutup (kapasitas 30 liter) sebanyak 1 buah, alat penyaring halus, dan pengaduk kayu.
Selanjutnya siapkan air kelapa sebanyak 25 liter, EM4 sebanyak 25 ml, molase atau tetes tebu sebanyak 50 ml (bisa juga gula aren, gula jawa atau gula pasir sebanak 50 gram). Setelah alat dan bahan lengkap isi ember dengan air kelapa dengan menggunakan alat penyaring, larutkan gula pada tempat terpisah dan tambahkan EM4. Aduk hingga rata, masukkan larutan tersebut (gula + EM4) ke dalam ember yang berisi air kelapa. Aduk hingga tercampur rata, tutup rapat dan simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Lakukan pengadukan larutan tersebut setiap hari selama 1 menit lalu tutup kembali. Pengadukan dilakukan mulai hari ke-2 sampai hari ke-10.
Pada hari ke-10 pupuk organik cair dari air kelapa sudah bisa digunakan ke tanaman. Proses fermentasi dianggap berhasil ditandai dengan timbulnya bau seperti bau tape atau tidak berbau busuk. Setelah POC jadi penggunaanya cukup mudah, untuk pemupukan tanaman dapat digunakan takaran sebagai berikut.
- Pupuk daun : ambil 10 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 1 liter air. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman . Lakukan penyemprotan setiap seminggu sekali.
- Pupuk akar : ambil 10 – 20 ml POC air kelapa lalu larutkan ke dalam 5 liter air. Siramkan ke media tanam sekitar perakaran sebanyak 250 ml Lakukan aplikasi tersebut setiap 10 hari sekali.
(rep Johenes/Yayu/edit Shinta)
Link Terkait
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/98609/Pupuk-Organik-Cair-dari-Air-Kelapa/