Pernah mendengar nama tanaman Iler atau Coleus atropurpureus Benth? mungkin tanaman ini lebih dikenal dengan nama daerah seperti Si Gresing (Batak), Kentangan (Jawa), Jawer Kotok (Sunda), Adang-adang (Palembang), Dhi-kamandhinan (Madura), Mayam (Menado), Ati-ati, Panci-panci (Bugis). Dalam bahasa inggris Tanaman Iler dikenal nama Coleus spray Tanaman iler memiliki batang herba tegak dan merayap tinggi berkisar 30 – 150 cm, mempunyai penampang batang berbentuk 78 W.
Tanaman ini termasuk katagori tumbuhan basah yang batangnya mudah patah. Daun berbentuk hati dan pada setiap tepiannya dihiasi oleh jorong – jorong atau lekuk – lekuk tipis yang bersambungan dan didukung oleh tangkai daun dan memiliki warna yang beraneka ragam. Bunga berbentuk untaian bunga bersususn, bunganya muncul pada pucuk tangkai batang. Tumbuhan iler dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Iler bisa didapat di sekitar sungai atau pematang sawah dan tepi – tepi jalan pedesaan sebagai tumbuhan liar. nah sudah terbayangkan jenis tanamannya? Tahukah sahabat? ternyata daun iler dapat dimanfaatkan menjadi pestisida nabati.
Tanaman Iler mengandung senyawa kimia seperti alkaloid, etil salisilat, metil eugenol, timol, karvakrol dan mineral. Karena kandungan kimia tersebut tanaman iiler bersifat sebagai fungisida, bagian tanaman yang digunakan adalah daun, lantas bagaimana cara pemanfaatakannya? infografis berikut menyajikan bagaimana cara pembuatan pestisida nabati dari daun iler.