Selain memliki daya tarik karena pesonanya, ayam kampung memiliki citarasa yang tinggi, kandungan kolesterolnya yang rendah membuat ayam ini aman di konsumsi sehingga tidak heran jika ayam ini banyak peminatnya. Ini merupakan peluang yang pastinya akan menghasilkan keuntungan bagi Peternak yang membudidayakannya. Bagaimana tidak daging dan telur ayam kampung harganya sangat tinggi karena masih jarang peternak yang mau membudidayakan ayam kampung. Untuk Mewujudkan hal itu, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) bersinergi dengan Balai Penelitian Ternak (Balitnak) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Peternakan Ayam Kampung pada tanggal 17-18 April 2018 di Balitnak Ciawi Bogor.
Dengan tingginya antusiasme peserta maka dibuka gelombang, ketiga dan keempat masing-masing terdiri dari 100 orang peserta yang akan dilaksanakan pada akhir April mendatang. Peserta dijaring dari medsos. Materi yang disampaikan dalam Bimtek ini adalah mengenai Pengenalan Galur Ayam Kampung dan Teknologi Perbibitan Inovasi Balitbangtan Kementerian Pertanian serta Managemen Pemeliharaan Ayam kampung.
Dengan adanya Bimtek ini diharapkan akan lahir peternak-peternak sukses yang akan membudidayakan ayam kampung. Bimtek dibuka oleh Kepala Pustaka Gayatri K Rana, dalam sambutannya Ia mengatakan bahwa ayam kampung unggulan hasil inovasi dari Kementerian Pertanian dapat menghasilkan telur sebanyak 180 butir.
Dalam kesempatan ini hadir pula Kepala Balitnak yang dalam arahannya berharap agar bimtek ini dapat bermanfaat bagi seluruh peserta, materi yang disampaikan memang hanya materi dasar, tetapi dari materi dasar itulah akan terseleksi minat dan kemampuan peserta, pada akhirnya ada yang hanya ingin fokus di pakan saja, ada yang berminat di budidaya, ada yang beminat di perbibitan (DOC) dan lain lain.