Pupuk organik dapat dibuat dari berbagai jenis bahan, antara lain sisa tanaman (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, sabut kelapa), serbuk gergaji, kotoran hewan, limbah media jamur, limbah pasar, limbah rumah tangga, limbah pabrik, dan pupuk hijau. Karena bahan dasar pupuk organik sangat bervariasi, jenis dan kualitas pupuk organik pun sangat beragam sesuai dengan kualitas bahan dasarnya.
Balai Penelitian Tanah, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Badan Litbang Pertanian, Kementerian Pertanian telah menghasilkan Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) untuk mengetahui secara cepat mutu pupuk organik di lapangan. Alat ini merupakan penyederhanaan dari analisis di laboratorium. Dan alat ini juga bermanfaat bagi pedagang pupuk, petani, dan pembuat pupuk organic untuk mengetahui kualitas pupuk organik secara cepat di lapangan.
Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) adalah alat untuk menetapkan kadar hara pupuk organik secara cepat di lapangan. Alat ini bermanfaat bagi pedagang pupuk, petani, dan pembuat pupuk organik untuk mengetahui kualitas pupuk organik secara cepat di lapangan. Dapat juga digunakan oleh pengawas pupuk untuk mengawasi kualitas pupuk organik yang beredar di pasaran.Alat ini merupakan penyederhanaan dari analisis di laboratorium. Oleh karena itu, hasilnya tidak setepat seperti di laboratorium, namun merupakan estimasi dalam selang nilai tertentu.
PUPO dirancang dan dikemas sedemikian rupa agar mudah dibawa untuk pengujian dilapangan dan hasilnya dapat diketahui pada waktu itu juga. Pengukuran dilakukan secara visual dengan membandingkan warna atau endapan yang terbentuk pada ekstrak contoh yang sudah diberi pereaksi dengan skala warna standar yang dicetak pada karton (bagan warna).
Informasi ini dimuat pada artikel Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian ---> Vol.36 No.1 Th. 2014 . Artikel tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka.