Kopi merupakan salah satu tanaman eksotik paling tua yang diperkenalkan ke Indonesia sejak abad ke 17. Sedangkan kopi arabika mulai masuk dan menyebar ke Gayo pada tahun 1908. Setelah kemerdekaan, tahun 1945, budidaya kopi mulai meluas di kalangan pribumi. Sejak saat itu kopi menjadi komoditas penting di sekitar dataran tinggi ini. Varietas kopi yang ditanam beragam, dan tercatat sekitar 20 varietas umum ditanam disini. Namun sejak dilepas Gayo 1 dan Gayo 2 tahun 2010 sebagai kopi unggulan nasional, kedua varietas kopi ini menjadi mulai menggantikan varietas yang ditanam petani.
Kopi varietas ini yang diboyong ke stand Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian pada acara Pekan Inovasi Perkembangan (PIN) Desa/Kelurahan Nasional I dan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XVII Tingkat Nasional 2015. Selain dalam bentuk poster, biji dan bubuk kopi, pengunjung diberi kesempatan untuk mencicipi kopi panas yang harum dan kental. Kopi yang disajikan tanpa gula ini menjadi penarik utama pengunjung pameran untuk datang ke stand. Rasa dan aroma kopi yang khas mendapat apresiasi untuk kopi yang memang sudah mendunia ini.
Materi pameran lain yang menjadi serbuan pengunjung adalah materi informasi berupa video, liflet, dan terutama komik informasi pertanian. Komik ini berisi informasi pertanian yang disajikan dalam bentuk populer dan dilengkapi dengan gambar yang menarik. Pengunjung, terutama siswa sekolah, sangat berminat membaca dan ingin mendapatkan komik untuk dibawa ke rumah. Pengunjung dari dinas dan penyuluhan maupun masyarakat umum tertarik untuk mendapatkan informasi tersebut bagi perpustakaan maupun koleksi pribadi.
Kegiatan ini berlangsung pada 7-12 Oktober 2015 dan dipusatkan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Gelar ini diikuit oleh sekitar 400 stand, berasal dari pemerintah daerah (propinsi, kabupaten/kota), kementerian dan lembaga serta beberapa perusahaan swasta.
Kementerian Pertanian diwakili oleh Balitbangtan menempati stand di Hall 4 seluas 3x6m. Materi yang ditampilkan meliputi komoditas perkebunan, tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan pengolahan pasca panen. Komoditas perkebunan meliputi varietas kopi Gayo dan Luwak. Teknologi budidaya dan beberapa varietas unggulan dan lokal padi, dan kedelai ditampilkan pada komoditas tanaman pangan. Komoditas hortikultura menampilkan bawang merah. Peternakan menampilkan teknologi pakan untuk ternak. Sedangkan pengolahan menampilkan olahan teh dan permen jelly dari sari daun gambir, saus cabe dan tomat.