Kebutuhan informasi penelitian pertanian perlu ditanggapi secara serius oleh pengelola perpustakaan. Mereka bertangung jawab terhadap ketersediaan informasi yang dibutuhkan, baik yang bersumber dari jurnal ilmiah ataupun yang sifatnya teknologi tepat guna. Perubahan paradigma perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan digital sebagai pengaruh perkembangan teknologi informasi dan tuntutan pengguna yang lebih tinggi menyebabkan perpustakaan harus berubah.
Di Kementerian Pertanian, perubahan tersebut telah dilakukan dengan membangun perpustakaan digital di 65 perpustakaan lingkup Badan Litbang Pertanian dan Direktorat Jenderal Hortikultura. Pada tahun ini sedang dibangun perpustakaan digital dan Cyber Extention di Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian
Berkaitan dengan hal tersebut Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) melaksanakan sosialisasi perpustakaan digital dan sosialisasi pemanfaatan jurnal online pada tanggal 21-22 Juni 2010 di BPTP Papua. Sosialisasi ini diikuti oleh 32 orang pegawai BPTP Papua yang terdiri atas peneliti, penyuluh, litkayasa, calon arsiparis dan pengelola perpustakaan.
Pada umumnya peserta sosialisasi mempunyai minat yang tinggi untuk mencoba menggunakan internet sebagai sarana temu kembali informasi, baik yang berasal dari jurnal dalam maupun luar negeri. Untuk memudahkan para pengelola perpustakaan dan pengguna mengakses informasi maka dilakukan instalasi intranet perpustakaan digital. Dengan adanya intranet perpustakaan, data tersimpan di server sehingga pengelola perpustakaan dapat bekerja dari komputer mana saja. Sedangkan bagi pengguna, mereka dapat mengakses database dari ruangan kerjanya tanpa harus datang ke perpustakaan.
Pada kesempatan itu juga telah dilakukan Uploading database �local content� BPTP Papua ke server di PUSTAKA untuk kepentingan online, sehingga koleksi perpustakaan dan hasil-hasil penelitian/pengkajian BPTP Papua dapat diakses melalui internet.
Beberapa kendala yang ditemukan pada saat pembinaan perpustakaan digital di BPTP Papua adalah : (1) Rendahnya bandwith atau kecepatan akses dari provider internet yang dilanggan BPTP Papua, sehingga pengguna saat mengakses jurnal online menjadi lama dan seringkali gagal mendapatkan artikel lengkap / fullteks-nya (2) Database local content belum banyak dan masih tersimpan pada tempat yang kurang aman. Database tersebut mencakup koleksi buku, hasil-hasil penelitian atau pengkajian, teknologi tepat guna baik dalam bentuk teks, suara ataupun video (film) (3) Jaringan yang mengkoneksikan semua komputer di perpustakaan belum terbangun, sehingga harus ada setting IP adress dan penambahan koneksi jaringan di ruang perpustakaan. (4) Software scanner belum mengakomodasi kinerja yang optimal.