Rembuk dan KTNA Expo ke-48 yang diselenggarakan di Kota Pekan Baru, Provinsi Riau, dihadiri oleh sekitar 1.155 anggota KTNA dari seluruh Indonesia. Acara ini resmi dibuka oleh Kepala Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Dedi Nursyamsi yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa rembuk KTNA kali ini mengangkat tema memaksimalkan kuantitas dan kualitas pangan lokal menuju Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. " Tema ini sangat selaras dengan program Kementerian Pertanian" ungkapnya.
Dedi berharap agar KTNA dapat mendorong minat generasi millenial untuk menjadi petani. Saat ini pertanian sudah mengalami transformasi dengan hadirnya teknologi 4.0 sehingga menjadi lebih efisien.
Sementara itu Gubernur Provinsi Riau Syamsuar menyampaikan pemanfaatan pangan lokal sebagai pangan pokok yang sedang dikembangkan di propinsi Riau adalah sagu. Tanaman ini dapat menjadi alternatif sumber pangan untuk lumbung pangan dunia. Satu hektar pohon sagu dapat menghasilkan 20-40 ton pati yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi orang dewasa untuk satu tahun. Hasil tersebut lebih besar dari padi. Ia bertekad untuk menjadikan sagu sebagai cadangan yang dapat mewarnai diversifikasi pangan lokal.
Selanjutanya Ketua KTNA Winarno Tohir menyampaikan bahwa KTNA membantu petani dan nelayan dalam menyukseskan program pemerintah dalam memaksimalkan produk lokal untuk mencapai Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. "Kita hargai produk pertanian dalam negeri." Ungkapnya
Sementara itu pada KTNA Expo kali ini Kementerian Pertanian menghadirkan konsep pameran yang disesuaikan dengan tema yang diangkat yaitu pangan lokal, di antaranya sagu. Berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau, Badan Ketahanan Pangan Kementan juga menghadirkan keragaman pangan berbasis olahan sagu yang dikawal langsung oleh ahlinya.
Kementan melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA), Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, serta Pusat Perlindungan Varietas Tanaman (PVTPP) juga menghadirkan materi berupa produk dan informasi terkait aneka ragam pangan lokal. Para pengunjung yang sebagian besar penyuluh dan petani sangat antusias
Dalam pameran tersebut Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari turut berpartisipasi mengawal dan menyampaikan informasi dalam bentuk tercetak (buku/leaflet/komik) maupun elektronis (CD) langsung kepada penyuluh dan petani serta pengunjung lainnya. Tak lupa juga Tim PUSTAKA menanyakan informasi teknologi pertanian apa saja yang dibutuhkan oleh para petani dan penyuluh di wilayahnya. Retno berharap semoga semua materi informasi yang diberikan gratis kepada para pengunjung juga dapat bermanfaat dan diaplikasikan di daerahnya masing-masing.
Dalam kesempatan ini, Retno dan Tim Humas PUSTAKA juga memberikan literasi informasi teknologi pertanian elektronis melalui repository dan iTani yang dapat diakses online melalui komputer maupun smart phone. Pengunjung yang sebagian besar meruoakan para Ketua Kelompok Petani dan Nelayan tampak antusias dan bersemangat menerima layanan informasi yang diberikan Kementan dan menyampaikan bahwa informasi yang diterima akan diteruskan juga kepada para petani di wilayahnya. Ke depan apabila ada informasi teknologi yang diperlukan oleh para petani di wilayahnya; para KTNA dan penyuluh juga akan menghubungi PUSTAKA atau searching di repository. (repository.pertanian.go.id). atau melalui medsos PUSTAKA, Facebook : Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Twitter : @pustakakemtan, IG : Pustaka.kementan, Youtube : Pustaka Kementerian Pertanian