Hama belalang Oxya spp. umumnya meletakkan telur dalam tanah atau pada batang padi dan gulma. Hama Oxya meletakkan telur pada pelepah talas dengan gejala berlubang-lubang, telur akan menetas 4 minggu setelah diletakkan. Hama Oxya spp dapat menyerang pertanaman padi pada musim hujan maupun musim kemarau. Belalang ini memakan daun padi selama masa pertumbuhan vegetatif,terutama pada fase memasuki pembentukan malai, hama ini kadang juga merusak batang tanaman padi dan daun bendera. Serangan dapat menyebabkan hampir seluruh tepi daun habis dengan menyisakan tulang-tulang daun. Sebagai hama tanaman padi, Hama Oxya spp lebih dikenal dengan sebutan belalang padi (rice grasshopper).
Hama ini banyak ditemukan di Bogor, Petani umumnya mengendalikan hama dengan menggunakan pestisida secara berlebihan sehingga menyebabkan resistensi dan resurjensi, residupada hasil panen, dan pencemaran lingkungan. Penggunaan pestisida dapat dikurangi dengan menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT). Tidak menanam talas berdampingan dengan padi merupakan salah satu cara yang perlu dipatuhi karena Oxya spp, terutama pada area pertanaman padi yang berdekatan dengan tanaman talas. Hama belalang Oxya spp sangat menyukai pelepah daun talas untuk meletakkan telur dan sebagai inang alternatif sebelum menyerang tanaman padi.
Pengendalian secara kimiawi merupakan alternatif terakhir apabila populasi hama sudah diatas ambang kendali dan tidak bisa dikendalikan oleh musuh alami. Selain itu kondisi pertanaman padi harus bersih dari gulma karena dapat menjadi inang alternatif untuk aktivitas makan dan peletakan telur hama belalang ini. Informasi ini merupakan salah satu artikel yang tercantum dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian ---> Vol.36 No.3 Th. 2014 yang dapat dilihat di sini.