Jeruk Keprok merupakan sebuah jeruk yang dapat tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Pohon jeruk ini memiliki ukuran yang relatif lebih kecil dibandingkan jeruk lainnya. Bunganya dapat diserbuk dengan bantuan lebah, penyerbukan sendiri atau secara paternokarpi (khusus pada jeruk spesies dan varietas Satsuma yang tanpa biji) Jeruk ini merupakan leluhur dar berbagai jenis spesies dan varietas jeruk di dunia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementan, melepas varietas jeruk keprok baru Monita Agrihorti. Jeru keprok dengan nama latin Citrus reticulata merupakan jenis jeruk yang bisa tumbuh di daerah tropis dan sub tropis. Jeruk jenis ini sangat populer di Indonesia, banyak di tanam di daerah Jawa Timur, Jawa Barat, NTT dan Bali.
Ciri-ciri fisik jeruk keprok memiliki warna kuning hingga oranye dengan kulit buah yang tipis. Semakin tua kulitnya semakin tipis, permukaannya mengkilap. Bulir dalam buahnya agak keras, tidak mudah pecah. Rasa jeruk keprok manis sedikit asam.
Monita Agrihorti merupakan jeruk keprok varietas baru yang dikembangkan Kementan dan mulai dilepas ke publik diakhir tahun 2015. Penampilan monita lebih menarik dibanding varietas yang banyak beredar. Warnanya oranye terang dengan tingkat kemanisan buah 8.3-11 brix. Produktivitasnya pun terbilang tinggi, menurut Balitbangtan hasil panen monita bisa mencapai 100-150 kg per pohon di masa puncaknya.
Monita cocok untuk ditanam di dataran tinggi yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Dengan dirilisnya varietas ini, diharapkan terjadi kenaikan produksi jeruk nasional. Karena hingga saat ini Indonesia masih jadi importir buah jeruk. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menjadi importir jeruk paling besar setelah Malaysia.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah (Balitjestro)
Jl. Raya Tlekung Junrejo, Batu