Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian bersama Balai Penelitian Ternak,menghasilkan inovasi baru untuk perbaikan bibit unggas melalui injeksi nutrien telur tetas ostomates. Menggunakan mesin otomatis, mesin ini sangat efektif karena pemberian suplemen berupa nutrien pada masa kritis pertumbuhan embrio dengan cara teknologi In Ovo Feeding (IOF) dapat meningkatkan kualitas nutrien embrio. Mesin ini dapat menyuntikan nutrien yang berbentuk cairan ke dalam amnion embrio yang menyebabkan embrio tersebut secara alami dapat mengonsumsi nutrien secara oral sebelum menetas.
Telur yang di injeksi dengan nutrient dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan, meniadakan pertumbuhan tulang yang menyimpang, meningkatkan pertumbuhan otot terutama otot dada dan peningkatan respon imun terhadap antigen pencernaan. Selain itu, menurunkan mortalitas dan morbiditas pasca penetasan, sehingga dapat menekan biaya produksi per kilogram ayam pedaging.
Kelebihan dari mesin ini adalah injeksi akan lebih cepat karena selama ini masih manual. Dengan mesin ini pemberian nutrisi dan masuknya jarum ke dalam telur saat injeksi lebih tepat ukurannya dan seragam. Kecepatan saat melakukan injeksi juga dapat diatur, lalu kedalaman injeksi dan banyaknya nutrisi yang akan diberikan juga dapat diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan, hal ini membuat mesin ini dapat digunakan untuk injeksi telur dari berbagai ukuran karena mesin ini sangat fleksibel.
Mesin ini dapat mendukung pembibitan telur lebih cepat, walau mesinnya kecil namun kapasitas nya besar juga hemat listrik, Mesin ini dibuat dari bahan food grade terutama pipa sebagai pneumatik silinder yang sekaligus untuk saluran nutrisi. Terbuat dari bahan stainles steel food grade sehingga terjaga sterilitasnya.
Soal harga mesin ini juga lebih murah ketimbang mesin impor, kapasitas mesin ini juga cukup besar, berkisar antara 3600 sampai 5400 butir telur per jam. Jadi mesin ini bisa menghemat waktu, biaya, dan tenaga juga menghasilkan produk yang berkualitas.