*Rilis Kementan, 3 Maret 2020*
Nomor : 141/R-KEMENTAN/03/2020
*Mentan SYL Resmikan Museum Tanah dan Pertanian dengan Konsep Interaktif*
Bogor - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo secara resmi melakukan Grand Launching Museum Tanah dan Pertanian di Bogor hari ini Selasa (3/3). Museum ini menjadi simbol pengetahuan sejarah pertanian bangsa Indonesia dari masa ke masa serta mengajak semua pihak untuk melanjutkan cita-cita besar para pendiri bangsa terhadap pembangunan pertanian Indonesia.
“ Saya ingin menggarisbawahi arti penting Museum Tanah dan Pertanian sebagai saksi sejarah perjalanan panjang penelitian tanah dan pertanian di Indonesia dan perkembangan pertanian Indonesia dari dulu dan kini, menuju pertanian masa depan, “ ungkap Mentan
Mentan mengungkapkan bahwa berdirinya Museum Tanah dan Pertanian ini merupakan karunia Tuhan yang luar biasa. Museum itu menandakan sebuah masa lalu tetapi perpustakan merupakan masa depan.
“ Hari ini Museum Tanah dan Pertanian dengan Perpustakaan bisa disatukan dengan sesuatu yang paradoks melalui artificial intelegen dan teknologi yang baru yang di butuhkan Indonesia, “ ungkap Mentan
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan bahwa Museum Tanah dan Pertanian menyajikan, beberapa koleksi bersejarah terkait dengan perkembangan penelitian tanah di Indonesia. Museum Tanah dan Pertanian ini menjadi jawaban agar Indonesia dalam mengolah pertanian bisa menjadi lebih baik.
“ Saat ini dalam pertanian tidak ada kata mundur tetapi harus maju, mandiri dan juga modern, “ tegas Mentan
Perkembangan sejarah pertanian juga tersaji di museum ini mulai dari sejarah pertanian pada jaman kerajaan, jaman colonial dan jaman kemerdekaan. Di gallery pertanian tersaji berbagai artefak yang mencakup tiga era yaitu era masa lampau, masa kini dan era pertanian masa yang akan datang.
Namun ada yang berbeda dengan museum tersebut, kali ini Kementerian Pertanian (Kementan) menghadirkan konsep interaktif didalam Museum Tanah dan Pertanian untuk lebih dekat dengan petani, penyuluh dan masyarakat melalui fasilitas Open Virtual Literasi Room.
“ Literasi merupakan kunci transformasi yang akan menjadi ujung tombak tersebarnya sebuah informasi, dahulu literasi dilakukan secara konvensional, kini dengan adanya teknologi, literasi dapat dilakukan secara online, “ ujar Mentan SYL
Dalam acara persemian museum tersebut juga dilaksanakan penyerahan Surat Keputusan Walikota Bogor untuk penetapan Museum Tanah dan Pertanian sebagai Cagar Budaya oleh Walikota Bogor ke Menteri Pertanian, Penyerahan Sertifikat Akreditasi Perpustakaan dengan nilai tertinggi untuk kategori perpustakaan khusus dari Kepala Perpusnas ke Menteri Pertanian, Penandatanganan MoU Menteri Pertanian dengan Kepala Perpusnas, Muh Syarif Bando serta Peluncuran Buku Sejarah Pertanian Indonesia ditandai dengan penyerahan secara simbolis buku oleh Menteri Pertanian kepada Kepala Perpusnas.
Mentan berharap museum tersebut dapat mengispirasi generasi muda Indonesia dalam membangkitkan semangat dan kepeduliannya terhadap pembangunan pertanian di Indonesia. Selain itu, museum ini juga dijarapkan dapat menjadi icon baru tujuan wisata budaya dan edukasi di Kota Bogor.
“ Nantinya saya juga berharap Museum dan perpustakaan ini bisa di conectingkan dengan perpustakaan yang ada diseluruh dunia. Perpustakaan yang dapat menembus era 4.0 yang ada saat ini, jelas Mentan
Sementara Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari mengungkapkan bahwa virtual literacy dapat mempertemukan seluruh stakeholder seperti peneliti, penyuluh, petani, dan pelaku usaha melalui video conference.
"Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh stakeholder terkait serta masyarakat umum, di tempatkan di 4 titik yaitu di Perpustakaan Pertanian, Perpustakaan dan Pengetahuan Pertanian Digital (P3D) serta di Museum Tanah dan Pertanian, “ kata Retno
Retno mengungkapkan bahwa literasi memanfaatkan jaringan dan infrastruktur yang sudah ada, sebagai upaya penyebaran informasi langsung sehingga dapat menjadi jembatan antara penyuluh, petani dan Kementerian Pertanian untuk menyebarluaskan teknologi Pertanian.
Lebih lanjut Retno menjelaskan bahwa dengan semangat Library Comes to You diharapkan virtual literacy dapat mendukung konsep pertanian maju, mandiri dan modern yang pada akhirnya dapat menyejahterakan petani.
"Kami ingin pemuda-pemuda siapapun yang datang ke museum ini tidak saja belajar pertanian Indonesia di masa lalu, tetapi juga masa sekarang, dan optimis menatap ke depan,” ungkap Retno
Peresmian Museum Tanah dan Pertanian juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, Walikota Bogor, Bima Arya, Wakil Menteri Pertanian periode 2011-2015, Rusman Hermawan.