Siapa yang tahu tepung mocaf? Ya, tepung mocaf merupakan tepung olahan singkong yang proses pembuatannya dilakukan dengan metode fermentasi. Tepung ini memiliki cita rasa mirip beras. Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian mengenalkan manfaat mocaf dalam tayangan virtual literasi (VL) pada 19 September 2023.
Hadir dalam dalam acara tersebut Kepala PUSTAKA, Muchlis. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa mocaf dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu dari gandum yang merupakan produk impor. Menurutnya, industri makanan sangat bergantung pada terigu. “Untuk mengantisipasi impor terigu tersebut, saat ini telah berkembang pengolahan singkong menjadi tepung atau disebut Modified Cassava Flour (Mocaf), “ ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala PUSTAKA mengungkapkan bahwa Mocaf dapat digunakan sebagai tepung pengganti terigu yang dapat diolah menjadi berbagai produk pangan, seperti mi basah, mi kering, dan mi telur, serta beras analog.
“Kandungan kalsium pada tepung Mocaf lebih tinggi dibanding terigu dan dapat membantu pertumbuhan mikroba di dalam saluran pencernaan, sehingga pencernaan menjadi lebih sehat. Tepung ini juga baik untuk penderita diabetes karena bebas gluten, kaya karbohidrat, dan banyak lagi manfaat lainnya.” bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Misgiyarta, Peneliti dari Pusat Riset Agroindustri BRIN. Misgiyarta memaparkan cara membuat tepung mocaf. Menurutnya, untuk mengolah singkong menjadi tepung mocaf perlu disediakan bak untuk perendaman.
“Selanjutnya bak diisi air serta tambahkan inokulasi starter bimo, lalu aduk secara merata. Setelah singkong/ubi kayu dikupas, dicuci bersih, dan disawut, lalu difermentasikan dalam air bak tersebut selama 12 jam,” tambahnya.
Langka selanjutnya, menurut Misgiyarta, bahan yang telah difermentasi, kemudian ditiriskan. Selanjutnya, dilakukan pengeprasan dan penjemuran. Setelah itu dilaukan penepungan dengan menggunakan mesin pembuat tepung, lalu dilakukan pengayakan. Tepung siap dikemas.
Pada sesion live di Kampung ”Cassava” Gunung Leutik, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea hadir sebagai narasumber yaitu Nugrahini Rahayu, Ketua Kelompok Tani BAROKAH. Dalam wawancara live bersama Sutarsyah, reporter dari Tim Virtual Literasi PUSTAKA, Nugrahini membeberkan bahwa ia telah mengembangkan singkong yang melimpah di daerahnya untuk dijadikan tepung Mocaf.
Menurutnya, Tepung singkong ini kemudian diolah menjadi produk makanan, seperti beras analog, egg roll (kue semprong), mi kering, bronis, dan kukis. Inovasi kuliner dari Mocaf ini telah berkembang menjadi bisnis yang ikut membantu pendapatan mereka.
Tayangan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat secara luas, khususnya petani dalam memanfaatkan hasil pertanian secara maksimal, inovatif, dan bergengsi, serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
VL ini diikuti oleh ratusan peserta melalui Zoom dan Youtube terdiri dari penyuluh dan masyarakat umum. Kegiatan ini menjadi salah satu metode yang digunakan oleh PUSTAKA untuk memberikan literasi pertanian kepada masyarakat melalui media online agar dapat menjangkau khalayak yang lebih luas.
Bagi sahabat yang belum sempat bergabung secara langsung dapat menyimaknya pada kanal Youtube PUSTAKA pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=frbCZosEBFI. (Sutarsyah)