Berbagai upaya dilakukan oleh Kementerian Pertanian untuk dapat mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern yang berakhir pada terwujudnya kedaulatan pangan dan kesejahteraan petani secara berkelanjutan. Poin penting penentu keberhasilannya tentu terletak pada kualitas sumberdaya manusia pelaku pembangunan pertanian. Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Kementerian Pertanian melalui Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menggelar Virtual Literacy (VL) bertajuk "Strategi Mencetak Sumberdaya Manusia Pertanian Unggul melalui Literasi” pada 4 Mei 2020 melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementan.
VL kali ini menghadirkan Keynote Speaker Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Momon Rusmono yang dalam sambutannya mengungkapkan bahwa seluruh SDM Pertanian harus mengetahui apa itu literasi, karena literasi adalah kunci dari sebuah keberhasilan. Menurutnya sumberdaya manusia yang profesional adalah yang memiliki pengetahuan, sikap dan kompetensi, serta mandiri dan berdaya saing. “Perpustakaan menjadi salah satu net literasi,” ungkapnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber Kepala PUSTAKA Retno Sri Hartati Mulyandari, Kepala Pusdiktan Ida Widhi Arshanti, serta peneliti senior Syahyuti. Retno Sri Hartati Mulyandari yang akrab disapa Retno dalam paparannya mengungkapkan bahwa PUSTAKA menjadi jembatan Kementerian Pertanian dalam menjalin kolaborasi dengan stakeholders dalam tata kelola dan penyebaran informasi pertanian. PUSTAKA berusaha memberikan layanan terbaik dengan semangat “Library Comes to You” menjadikan pepustakaan mudah diakses bahkan hanya dalam genggaman berbasis smartphone. Para pengguna dapat memanfaatkan layanan perpustakaan kapan dan dimanapun berada. Aplikasi favorit yang diminati pengguna adalah Repositori Pertanian, yaitu aplikasi berbasis web yang selalu dinanti oleh para pengguna. Aplikasi lainnya adalah iTani yang merupakan aplikasi berbasis android. Rencana kedepan PUSTAKA akan mengembangkan perpustakaan ramah pengguna termasuk pengembangan konten berbasis audio (story telling). PUSTAKA juga selalu bersinergi harmonis untuk mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern untuk menyejahterakan petani secara berkelanjutan.
Sementara Idha Widi Arshanti atau yang biasa disapa Shanti dalam paparannya menjelaskan bahwa tujuan pembangunan pertanian adalah adanya kecukupan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia, kesejahteraan petani dan peningkatan ekspor. Ia mengungkapkan bahwa seluruh SDM terkait pertanian perlu memiliki kemampuan literasi konvensional maupun digital. Menurutnya ada empat tingkatan kemampuan literasi yang perlu dimiliki oleh SDM Pertanian yaitu kemampuan untuk menciptakan barang dan jasa yang bermutu, kemampuan untuk mengemukakan ide dan gagasan, kemampuan untuk memahami apa yang tersirat dan tersurat serta kemampuan untuk mengumpulkan sumber bacaan.
Sementara itu narasumber lainnya, Syahyuti memaparkan bahwa SDM pertanian yang menjadi target SDM unggulan adalah penyuluh dan petani. Untuk membuat SDM pertanian menjadi unggul maka dibutuhkan pendidikan yang memadai. Satu poin yang tak kalah penting adalah sebuah tantangan baru untuk menata korporasi petani.