Pandemi virus co rona yang melanda negeri ini ternyata tidak menurunkan semangat petani di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah untuk produksi pangan. Di pagi yang cerah para petani telah bersiap di hamparan lahan seluas 142 Ha. "Lebih dari 100 petani sudah berada di lahan," ungkap Suwarto salah seorang Ketua Gapoktan di Kabupaten Klaten yang disampaikan pada acara Virtual Literacy (VL) dengan tema "Live Tanam Padi bersama Petani di Kabupaten Klaten" pada 6 Mei 2020 melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementan.
Lebih lanjut Suwarto mengungkapkan bahwa ia bersama rekan-rekan petani akan menanam padi serentak selama kurang dari satu minggu. "Semoga tidak ada halangan dan diharapkan akan mendapatkan hasil panen yang baik," ujarnya. Ia mengungkapkan bahwa musuh alami dalam budidaya padi adalah keong racun. Selanjutnya ia memohon bantuan benih untuk varietas unggul padi Inpari 32 dan 42 serta VUB lainnya kepada Kementan karena terbukti varietas ini dapat menghasilkan produksi sesuai harapan.
Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) Retno Sri Hartati Mulyandari yang turut mengawal VL tersebut mengungkapkan bahwa PUSTAKA siap membantu petani dalam mengatasi permasalahan di lapangan. Kemudian ia menanggapi keluhan petani dan akan membantu menyampaikan kepada Direktorat terkait. Retno juga menyarankan kepada petani untuk menggunakan pupuk organik yang memanfaatkan limbah produksi pertanian seperti jerami sehingga tidak bergantung pada pupuk subsidi. Selanjutnya Retno menyemangati para petani dan penyuluh untuk terus berkarya sehingga timbul jiwa enterprenur yang dapat menambah pendapatan secara kreatif dan mandiri melalui penerapan teknologi pengolahan hasil samping produk utama yang juga memiliki nilai tambah yang tinggi.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten, Widiyanti yang mengapresiasi PUSTAKA karena sudah memfasilitasi pertemuan dan menyemangati para petani yang sedang tanam melalui Oviral Room PUSTAKA Kementan. Selanjutnya ia mengungkapkan bahwa pandemi covid-19 tidak menyurutkan semangat petani dalam menyediakan pangan untuk negeri. Menurutnya sampai bulan Mei ini para petani di Kab.Klaten sudah mengelola sebanyak 19.386 hektar lahan dengan prediksi hasil panen sekitar 70.700 ton setara beras. Pada 3 bulan yang lalu panen di Kabupaten Klaten menghasilkan 90.000 ton setara beras. Varietas yang ditanam adalah Inpari 32, 42 dan Situ Bagendit. Kemudian ia menambahkan bahwa kebutuhan konsumsi Kabupaten Klaten sebanyak 31.000 ton utk tiga bulan. Ini berarti ada kontribusi surplus beras dari Kabupaten Klaten untuk Indonesia. “Hal ini sangat menggembirakan,” ujarnya ceria.
Selanjutnya ia mengapresiasi petani dan penyuluh untuk tanam hari ini di seluruh desa di Kabupaten Klaten. Lebih lanjut ia menambahkan bahwa gerakan tanam bersama ini memanfaatkan sisa waktu musim hujan. “Kami mensuport kegiatan untuk mempercepat tanam di Kabupaten Klaten dengan tetap mempertimbangakan protokol kesehatan seperti anjuran pemerintah,” ujarnya.