Banyak permasalahan yang dihadapi peternak dalam menggerakkan usahanya terutama bagi peternak skala kecil menengah, salah satunya dalam penyediaan pakan. Namun jangan khawatir karena permasalahan tersebut dapat diatasi dengan strategi cerdas yang dapat diterapkan menuju mandiri pakan. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Loka Penelitian Sapi Potong Grati Pasuruan, Dicky Pamungkas pada Virtual Literacy (VL) yang digelar Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) melalui Open Virtual Literacy (Oviral) Room PUSTAKA Kementan pada 30 April 2020.
Dicky menyatakan bahwa ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh peternak agar penguatan mandiri pakan ternak dapat terlaksana. Langkah-langkah tersebut dijelaskan Dicky secara rinci, yang pertama adalah seorang peternak harus mengetahui jumlah ternak yang telah dipelihara dan pemenuhan kebutuhan pakan. Selanjutnya Dicky membeberkan bahwa seorang peternak juga harus mengetahui potensi ketersediaan pakan di wilayahnya. Upaya pemeliharaan sumber pakan dan pembuatan pakan awetan merupakan salah satu cara untuk pemenuhan kebutuhan pakan. Selain itu yang tak kalah penting adalah pengetahuan dalam menyusun formulasi praktis terkait kualitas dan gizi bahan pakan. “Jika tidak tahu lebih baik berkelompok/berkolaborasi dan harus bersikap kreatif, aktif serta jangan bosan untuk terus berkomunikasi fisik/online dengan pendamping”. Tegasnya.
Sementara itu Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari yang turut mengawal diskusi mengungkapkan bahwa kegiatan VL berlangsung sangat produktif dengan partisipan yang beragam. Terkait adanya permasalahan di Surakarta dimana sapi dibiarkan mencari makan di TPA sehingga mendapatkan kandungan nutrisi yang bervariasi (mix), Retno menyarankan agar peternak dapat berkoordinasi dengan Dinas terkait untuk memantau kesehatan hewan. Lebih lanjut Retno menyarankan agar pengelolaan sampah dapat dipilah antara organik dan non norganik bersinergi dengan Dinas Kesehatan dan Pengelola Pasar. Selanjutnya Retno berharap teknologi inovasi hulu-hilir sapi potong yang sudah dihasilkan oleh Balitbangtan agar dapat didiseminasikan melalui Repository Pertanian.
VL kali ini diikuti oleh 100 node dengan 120 orang peserta, terdiri dari Petani/Peternak, Penyuluh BPP, Dinas Pertanian Surakarta, Dinas Pertanian Kab. Sukoharjo, Dinas Pertanian Kab. Klaten, Kostrada Kab. Klaten, BPTP Lingkup Kementan, Lolitsapo, BPMSP Bekasi, Direktorat Pakan, Pusluhtan, dan BBPP Batu.