Sebanyak 28 orang CPNS Setjen Kementan berkunjung ke Museum Tanah pada Jumat, 2/02/2017, selama satu jam mereka berkeliling dipandu oleh infoguide mulai dari melihat monolith tanah dan berakhir dengan menonton video pengambilan sampel tanah. Seru dan berkesan itulah yang diungkapkan oleh beberapa orang CPNS, mereka semua antusias dan bersemangat mengelilingi Museum Tanah, namun sangat disayangkan karena keterbatasan waktu mereka harus segera melanjutkan kunjungannya ke Kantor pustaka.
Tidak kalah seru dan mengesankan, di Kantor Pustaka yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda 20 Bogor mereka disambut langsung oleh Eselon III dan IV lingkup Pustaka. Para CPNS ini terlihat sangat senang dan sumringah, bagaimana tidak kantor yang merupakan perpustakaan pertanian tertua di Indonesia ini menyimpan sejuta kenangan. CPNS yang merupakan anak muda kekinian itu belum lahir ketika perpustakaan ini berdiri, hal ini membangkitkan rasa keingintahuan mereka, banyak pertanyaan yang dilontarkan para CPNS tersebut.
Pustaka didirikan pada bulan Mei tahun 1842, pada awal pendiriannya merupakan bagian dari Kebun Raya Bogor dan hanya sebatas perpustakaan untuk para peneliti pertanian dan biologi di era penjajahan Belanda. Dahulu nama perpustakaan ini adalah Bibliotheca Bogoriensis. Seiring dengan perkembangannya ditahun 1984 Pustaka mulai menambah koleksi bukunya tidak hanya di bidang Pertanian. Saat ini pengunjung Perpustakaan tidak hanya peneliti tetapi juga mahasiwa, anak-anak sekolah, penyuluh dan masyarakat umum. Setelah disambut, para CPNS pun melihat koleksi buku-buku tua peninggalan Belanda atau yang dikenal dengan nama antikuariat yang usianya sudah lawas sekitar 100 tahun. Banyak hal menarik yang dapat dilihat di Pustaka, yang pasti literasi buku-buku yang akan menambah wawasan, ruang referensi yang dilengkapi dengan fasilitas audio visual, dan ruang kid corner.