Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dikenal sebagai daerah tujuan wisata domestik maupun internasional. Untuk mendukung sektor pariwisata dikembangkan beberapa komoditas pertanian, salah satunya bunga krisan. Dengan menerapkan teknologi yang tepat, usaha tani krisan cukup menjanjikan sebagai sumber pendapatan petani. Upaya pengembangan krisan di DIY mendapat dukungan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta yang bekerja sama dengan Puslitbang Hortikultura membangun Unit Pengelola Benih Sumber (UPBS) krisan di Desa Pakem Kabupaten Sleman.
Selain membangun UPBS, BPTP juga membuat percontohan budi daya krisan di pekarangan petani di Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulonprogo. Hal ini karena beberapa desa di kabupaten tersebut berada di dataran tinggi sehingga cocok untuk pengembangan krisan. Percontohan budi daya krisan di pekarangan awalnya hanya menggunakan empat kubung dengan empat petani kooperator. Pada tahun berikutnya, jumlah petani yang mengusahakan krisan di pekarangan mulai berkembang karena usaha ini menguntungkan, dengan berhasilnya pengembangan krisan di Kulonprogo, kabupaten ini juga menjadi pemasok penting bunga krisan bagi DIY.
Secara ekonomi, usaha tani bunga krisan mampu menyediakan lapangan pekerjaan dari lahan pekarangan sendiri serta secara finansial menguntungkan. Berdasarkan nilai keuntungan dan R/C, usaha tani krisan di pekarangan memberikan harapan untuk dikembangkan di Kabupaten Kulonprogo dan DIY pada umumnya.
Informasi ini merupakan salah satu artikel yang tercantum dalam Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian >> Vol.37 No.3 Th. 2015.